Pertamina Bidik Peluang dari Etanol: 70 Persen Lebih Murah dari Bensin

PT Pertamina (Persero) melihat etanol sebagai peluang baru bagi Indonesia setelah meninjau langsung penerapannya di Brasil, negara yang sudah lebih dulu mengandalkan bahan bakar nabati tersebut.

Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina Agung Wicaksono menegaskan etanol murni di Brasil jauh lebih ekonomis dibanding bensin.

"Harganya etanol murni ini 70 persen lebih murah daripada bensinnya," ujar Agung dalam forum CNNIndonesia Sustainability Summit di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (26/11).

Agung mengatakan hampir seluruh SPBU di Brasil sudah menggunakan etanol, baik dalam bentuk campuran minimal E30 maupun etanol murni.

"Tidak ada SPBU di Brasil yang tidak pakai etanol. Seluruh bahan bakar mereka minimal E30, bahkan banyak yang 100 persen etanol," katanya.

Menurutnya, industri otomotif di negara itu juga sudah siap karena mesin kendaraan dibuat fleksibel untuk memakai kedua jenis bahan bakar.

Selain soal harga, Agung menyampaikan manfaat etanol yang sudah dirasakan Brasil sejak 1975. Dengan bahan baku utama tebu dan jagung yang bisa ditanam terus-menerus, pasokan energi tidak bergantung pada minyak fosil.

"Ternyata sudah mengurangi emisi karbon sampai saat ini senilai 2,4 miliar ton Co2," ujarnya.

Ia menambahkan pemanfaatan etanol juga mengurangi penggunaan hampir 4 miliar barel minyak fosil.

Agung menilai pengalaman Brasil menjadi pelajaran penting bagi Indonesia untuk mulai masuk ke tahap blending seperti E10, sesuai arahan pemerintah.

Menurutnya, etanol tidak hanya membantu menekan emisi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru karena bahan bakunya bisa dibudidayakan secara lokal, mengurangi ketergantungan impor, dan menciptakan lapangan kerja di sektor pertanian.

KTT Iklim COP30 digelar di Belem, Brasil, bulan ini untuk memperkuat agenda global penanganan perubahan iklim. Sejalan dengan momentum tersebut, CNN Indonesia menggelar forum CNN Indonesia Sustainability Summit 2025 bertema Navigating Growth in A Sustainable World After COP30.

Forum menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk, Direktur Pertamina Agung Wicaksono, Utusan Khusus Presiden Hashim Djojohadikusumo, hingga Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq.