Dirut KCI Diganti di Tengah Viral Kasus Tumbler Hilang di KRL

CNN Indonesia
Jumat, 28 Nov 2025 10:04 WIB
Dirut KCI Asdo Artriviyanto diganti oleh Mochamad Purnomosidi pada Kamis (27/11). Perombakan direksi terjadi di tengah viral kasus tumbler Tuku hilang di KRL. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Asdo Artriviyanto diganti oleh Mochamad Purnomosidi pada Kamis (27/11). Perombakan direksi terjadi di tengah viral kasus penumpang kehilangan tumbler Tuku di KRL.

"Alhamdulillah per hari ini diberikan amanah ke KCI (Sebagai Dirut)" kata Purnomosidi dikutip Detik, Kamis (27/11).

VP Corporate Secretary KCI, Karina Amanda membantah pergantian jabatan dirut KCI berkaitan dengan kasus viral tumbler penumpang yang hilang di KRL.

Menurutnya, perombakan direksi ini merupakan rotasi pejabat yang rutin dilakukan dalam rangka penyegaran organisasi.

"Tidak terkait dengan kehilangan tumbler. Hanya rotasi rutin saja," ucapnya kepada Detik.

Sebelum diangkat menjadi Dirut KCI, Purnomosidi menjabat sebagai Executive Vice President LRT Jabodebek.

Dengan begitu, saat ini posisi pimpinan tertinggi di LRT Jabodebek kosong dan dibenarkan oleh pihak LRT Jabodebek.

Pengakuan penumpang yang mengaku kehilangan tumbler dan berujung pemecatan petugas KRL itu viral di media sosial.

Warganet pun ramai membela petugas KRL yang disebut sudah berupaya tanggung jawab untuk mengganti tumbler tersebut.

Corporate Secretary KAI Commuter Karina Amanda menyampaikan masih melakukan penelusuran lebih dulu untuk memastikan kejadian sebenarnya.

Karina menegaskan KAI Commuter tidak melakukan pemecatan sebagaimana isu beredar, karena memiliki aturan dan prosedur terkait kepegawaian yang tetap mengacu pada regulasi ketenagakerjaan.

"Sebagai tahap awal, tentunya kami melakukan koordinasi kepada pihak mitra pengelola petugas front liner," kata Karina dalam keterangannya, Kamis (27/11).

Karina pun kembali menegaskan tidak ada pemberhentian terhadap petugas front liner seperti yang ramai dibahas di media sosial.

"Pihak mitra masih melakukan evaluasi internal untuk melihat lebih jelas kondisi yang terjadi," ucapnya.

Disampaikan Karina, KAI Commuter akan melakukan evaluasi secara menyeluruh sehingga agar situasi serupa dapat dicegah ke depannya.

(fln/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK