Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo turut prihatin dengan bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh. Ia mendoakan agar kondisi segera pulih, selain itu dia juga mengajak masyarakat berdonasi bagi korban.
"Saat ini saudara-saudara kita di Sibolga, Lhokseumawe, dan sejumlah daerah lain sedang mendapat musibah bencana alam," katanya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Kompleks Kantor Pusat BI, Jakarta, Jumat (28/11).
"Melalui podium, melalui mimbar yang terhormat ini, kami dari Bank Indonesia mengajak kita semua untuk memanjatkan doa dan menyisihkan sebagian rezeki kita untuk membantu saudara-saudara kita sebagai bentuk dari solidaritas nasional," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia imbas banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, mencapai 174 orang sampai Jumat (28/11) sore.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan korban tewas paling banyak berasal dari Sumut yakni 116 orang. Kemudian ada 42 orang masih dalam pencarian.
Suharyanto menyebut untuk wilayah Aceh, korban tewas karena banjir dan longsor sebanyak 35 orang. Kemudian 25 orang lainnya masih hilang, 8 luka-luka.
Lalu di Sumbar, kata Suharyanto, korban meninggal dunia sebanyak 23 orang. Lalu 12 orang lainnya masih dalam pencarian.
Lihat Juga : |
"Untuk korban jiwa di Sumatra Barat (Sumbar) 23 meninggal dunia, 12 hilang dan 4 jiwa luka," katanya.
"Ini tiga provinsi ini relatif bencananya besar meskipun kalo dibandingkan dengan Sumut Aceh, ya sumbar ini relatif lebih ringan, tapi bukan berarti ringan kalau dibandingkan dengan Sumut Aceh," ujarnya.
"Tapi kalau dibandingkan skala bencananya sumbar sendirian ini sangat besar dan masif," kata jenderal TNI AD bintang tiga itu menambahkan.
(fby/fea)