HUT ke-48, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Forum Penguatan Tata Kelola

BPJS Ketenagakerjaan | CNN Indonesia
Selasa, 02 Des 2025 13:08 WIB
Forum diskusi internal "Risk & Leadership Governance Resilience" bertujuan mendorong integritas, kepatuhan, dan akuntabilitas BPJS Ketenagakerjaan.
(Foto: arsip BPJS Ketenagakerjaan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menjelang ulang tahun ke-48, BPJS Ketenagakerjaan menggelar forum diskusi internal bertajuk "Risk & Leadership Governance Resilience" dalam rangka penguatan Governance Resilience yang memastikan kekokohan organisasi dalam berbagai situasi, juga upaya mendorong integritas, kepatuhan, dan akuntabilitas.

Kegiatan dibuka oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Asep Rahmat Suwandha dengan dihadiri oleh Jajaran Direksi dan Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, serta Wimbo Santoso selaku Ketua Dewan Komisioner OJK (periode 2017-2022) sebagai narasumber.

Dalam sambutannya, Asep Rahmat Suwandha menyampaikan bahwa risiko harus dipahami seluruh pimpinan. Ia menyebut, pemimpin harus mampu melihat risiko sebagai bagian dari strategi organisasi dengan tetap mengedepankan pola kepemimpinan berbasis etika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengambilan keputusan berbasis risiko Risk-Based Decision Making) penting dilakukan untuk menjaga keberlanjutan program dan kepercayaan publik," kata Asep.

Per 31 Oktober 2025, BPJS Ketenagakerjaan telah mengelola 43,54 juta TK aktif dengan pengelolaan dana investasi peserta sebanyak Rp893,30 triliun. Pada periode yang sama, BPJS Ketenagakerjaan juga melakukan pembayaran manfaat klaim peserta sebesar Rp56,63 triliun dengan penanganan jumlah kasus sebanyak 4.043.441 kasus.

Untuk itu, pengelolaan risiko dan tata kelola menjadi hal yang sangat penting bagi BPJS Ketenagakerjaan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis, termasuk pada ekonomi global, regulasi, transformasi digital, keamanan data, serta peningkatan tuntutan layanan.

Para pimpinan BPJS Ketenagakerjaan pun diharapkan memperoleh wawasan praktis dari pengalaman narasumber Wimboh Santoso, yang menyampaikan materi terkait External Environment Transmission to Financial Institution Risks, Risk Governance dan Risk Management in Financial Institution.

Materi ini diyakini mendorong perubahan pola pikir soal risiko yang proaktif di seluruh level kepemimpinan, dan menjadi momentum untuk menyamakan persepsi dan memperkuat kapasitas pimpinan dalam menghadapi tantangan ke depan.

"Kami menyadari bahwa keberhasilan BPJS Ketenagakerjaan dalam mengelola dana peserta bukanlah hasil kerja individu semata, melainkan buah nyata kolaborasi dan dukungan seluruh pihak. Sinergi ini menjadi kunci dalam mewujudkan penyelenggaraan jaminan sosial yang menyeluruh dan memberi manfaat nyata bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkas Asep.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER