Harga Beras di Aceh Tembus Rp33 Ribu per Kg, Amran Turun Tangan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turun tangan setelah menerima laporan harga beras di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh disebut mencapai Rp500 ribu per 15 kilogram (kg) atau berkisar Rp33 ribu per kg.
Amran menyebut pemerintah segera melakukan pengecekan dan mengirim pasokan untuk menstabilkan kondisi di lapangan.
"(Nanti) aku telepon, langsung kirim beras pasok ke sana. Tapi menurut saya tidak mungkin sebesar itu (harga berasnya). Tapi kami pasok karena ada beras di lokasi," ujarnya dalam konferensi pers di Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (2/12).
Ia memastikan pemerintah telah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk menjaga ketersediaan pangan di wilayah terdampak banjir.
"Oh iya, kami koordinasi Pak Mendagri (Tito Karnavian) langsung dan tidak akan ada kekurangan pangan. Kami jamin itu," kata Amran.
Amran menjelaskan beras yang digelontorkan berasal dari cadangan bencana. Proses penyaluran dibuat cepat dan tidak menunggu administrasi resmi karena situasinya darurat.
"Ini beras, itu cadangan untuk bencana. Kami kemarin ada minta 100 ton. Ada minta 50 (ton). Kami langsung keluarkan sekarang. Kami telepon, suratnya menyusul. Kenapa? Ini darurat," ujarnya.
Ia menambahkan koordinasi berlangsung dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Perum Bulog, hingga pemerintah daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Amran juga memaparkan total bantuan yang dihimpun Kementerian Pertanian bersama mitra strategis dan pegawai untuk korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Total bantuan mencapai Rp73,57 miliar, terdiri dari bantuan barang senilai Rp21,44 miliar dan bantuan dana sebesar Rp52,12 miliar.
Bantuan barang tersebut mencakup minyak goreng, beras, obat-obatan, pampers, gula, susu, air mineral, biskuit, mi instan, serta aneka kebutuhan pokok lainnya.
Berdasarkan data presentasi, minyak goreng menjadi komponen terbesar dengan nilai lebih dari Rp9,3 miliar, disusul beras sekitar Rp1,3 miliar. Sementara itu, kategori bantuan lainnya, termasuk susu, mi instan, dan kebutuhan harian domestik, juga menambah nilai total bantuan barang yang disalurkan.
Lihat Juga : |
Amran menyampaikan bantuan ini dikirim secara bertahap mulai besok, dengan sebagian besar merupakan barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan warga. Ia menyoroti peran pegawai Kementan serta pelaku usaha pertanian yang ikut berdonasi, di mana sebagian pegawai bahkan menyumbangkan sebagian gajinya.
Sejak awal bencana, Kementan bersama Bulog telah menyalurkan 40 ribu ton beras dan ribuan ton minyak goreng ke tiga provinsi terdampak melalui jalur reguler dan non-reguler.
Amran memastikan cadangan pangan tersedia di gudang-gudang Sumatra, Aceh, dan Padang sehingga daerah yang membutuhkan dapat segera memperoleh pasokan.
Ia juga menyebut koordinasi dengan kepala daerah berlangsung 24 jam. Permintaan dari Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar, misalnya, langsung ditindaklanjuti agar distribusi tidak terhambat.
"Beras tidak boleh kosong, beras kita banyak," tegasnya.
Banjir dan longsor besar melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat sejak akhir November. Di Aceh saja, lebih dari 443 ribu warga terdampak dan ratusan korban meninggal.
Basarnas mencatat 447 korban meninggal dari tiga provinsi, dengan evakuasi dan pencarian masih berjalan. Ribuan rumah, fasilitas umum, serta lahan pertanian rusak akibat bencana tersebut.
(del/sfr)