Airbus A320 Temukan Masalah Baru Usai Recall 6.000 Armada
Airbus menemukan masalah baru pada armada terlarisnya pesawat penumpang A320, tak lama usai perusahaan melakukan recall pada 6.000 jenis ini terkait masalah perangkat lunak.
Kemarin, Airbus telah mengidentifikasi masalah yang memengaruhi sejumlah kecil panel logam pada pesawat penumpang A320. Permasalahan tersebut diduga karena faktor kualitas pemasok.
Airbus sedang memeriksa semua pesawat yang berpotensi terdampak, tetapi memperkirakan hanya beberapa armada saja yang membutuhkan tindakan lanjutan.
"Sumber masalah pada panel logam telah diidentifikasi, diatasi, dan seluruh panel yang baru diproduksi telah memenuhi semua persyaratan," kata juru bicara Airbus dikutip CNN Business, Selasa (2/12).
Lihat Juga : |
Perusahaan menegaskan jumlah pesawat beroperasi yang terdampak masalah tersebut 'sangat terbatas'.
Laporan awal mengenai temuan tersebut pertama kali diberitakan Reuters, yang mengutip sumber di industri. Harga saham Airbus anjlok hingga 5,7 persen usai berita tayang.
Airbus menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir karena mewajibkan perbaikan pada perangkat lunak A320. Penyelidikan menemukan badai matahari ekstrem, seperti solar flare, berpotensi membuat pilot kehilangan kendali.
Maskapai penerbangan di seluruh dunia bergegas memperbaiki ribuan pesawat Airbus yang membutuhkan perawatan segera, untuk mencegah ganguan kendali pilot tersebut.
Setidaknya, sekitar 6.000 pesawat lorong tunggal membutuhkan perbaikan itu.
"Analisis atas kejadian terbaru yang melibatkan pesawat A320 telah mengungkapkan bahwa radiasi matahari yang intens dapat merusak data penting untuk fungsi kontrol penerbangan," kata Airbus pekan lalu.
Kejadian yang dimaksud nampaknya insiden pada 30 Oktober yang dialami JetBlue Penerbangan 1230, yang memakai Airbus A320.
Pesawat yang terbang dari Cancun, Meksiko, ke Newark, New Jersey ini tiba-tiba menukik ke bawah dari ketinggian. Para pilot melakukan pendaratan darurat di Tampa, Florida, di mana sekitar 15 orang dibawa ke rumah sakit.
Pada Senin kemarin, JetBlue menyatakan kembali beroperasi normal setelah melakukan pembaruan perangkat lunak darurat pada armada Airbus A320-nya.
"Kami telah melanjutkan operasi normal setelah memenuhi persyaratan arahan kelaikan udara FAA dan tidak mengantisipasi pembatalan tambahan terkait hal ini," kata JetBlue dalam pernyataan tersebut.
"Kami berterima kasih atas upaya luar biasa dari awak pesawat kami yang bekerja sepanjang waktu untuk bergerak cepat melakukan pembaruan ini, dan kami menghargai kesabaran dan pengertian pelanggan kami selama proses ini," imbuh JetBlue.
Secara terpisah, Airbus mengumumkan dalam website resminya bahwa sebagian besar dari 6.000 armada A320 tersebut telah dimodifikasi. Airbus masih menyelesaikan pembaruan pada 100 armada yang tersisa.
(pta)