Pupuk Indonesia mengirimkan bantuan untuk masyarakat yang terdampak bencana alam banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar).
Bantuan tersebut dikirimkan oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi dari Jakarta, Senin (1/12).
Adapun bantuan yang dikirim ke aceh berupa 200 paket perlengkapan sekolah yang terdiri dari tas sekolah, buku tulis, set alat tulis, dan seragam sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada juga bantuan berupa 200 selimut, dan 200 paket sembako yang berisi mi instan, beras, biskuit, susu UHT, dan minyak goreng kemasan 1 liter.
Pupuk Indonesia Grup juga mengirimkan sebanyak 575 paket sembako dan 350 paket hygiene kit masing-masing ke Sumut dan Sumbar.
Rahmad mengatakan, bantuan ini merupakan dukungan Pupuk Indonesia bersama sejumlah anggota holding, yaitu Petrokimia Gresik, Pupuk Kujang Cikampek, Pupuk Kalimantan Timur, dan Pupuk Sriwidjaja Palembang.
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada PIKA (Perkumpulan Istri Karyawan) karena telah mengambil langkah cepat. Kemudian diikuti juga oleh Serikat Pekerja yang sebelumnya telah mengirimkan bantuan. Berapapun bantuannya, ini saatnya kita menyatukan hati, menyatukan karsa," kata Rahmad dalam keterangannya dikutip Rabu (3/12).
Rahmad dalam kesempatan ini menyampaikan, bencana banjir di Aceh juga menimpa keluarga besar Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang merupakan anggota holding Pupuk Indonesia. Ada 1.100 keluarga dari karyawan PIM yang terpaksa harus mengungsi.
Untuk itu, ia pun meminta seluruh karyawan Pupuk Indonesia Grup untuk mendukung dan bahu-membahu membantu karyawan PIM bersama keluarganya yang terdampak bencana sehingga bisa segera bangkit, dan pulih menjalani kehidupan seperti sebelumnya.
"Saya minta kepada Bu Tina (Direktur Sumber Daya Manusia Pupuk Indonesia), agar perusahaan memberikan bantuan khusus kepada para pegawai dan keluarganya, baik yang organik maupun yang nonorganik, yang terdampak musibah ini, khususnya yang berada di PIM agar mereka bisa memulai kehidupannya lagi. Tidak ada keluarga Pupuk Indonesia yang berdiri sendiri. Kita akan bergandengan tangan memastikan PIM bisa berkontribusi lagi untuk bangsa dan negara," ujarnya.
Stok Pupuk Terpenuhi
Rahmad meminta petani yang ada di Sumatra tidak mengkhawatirkan ketersediaan pupuk bersubsidi. Sebab stok yang sebelumnya dipenuhi dari PIM akan di-support dari anggota holding Pupuk Indonesia lainnya.
Adapun per 2 Desember 2025, stok pupuk bersubsidi di Aceh sebanyak 3.549 ton, terdiri dari Urea 1.596 ton, NPK Kakao 251 ton, NPK Phonska 1.198 ton, dan pupuk organik 505 ton. Stok ini di atas ketentuan minimum yang diatur Pemerintah dan siap ditebus oleh petani terdaftar di Aceh.
Stok pupuk bersubsidi yang cukup juga disiapkan untuk wilayah Sumut dan Sumbar. Saat ini di Sumut terdapat stok 34.414 ton, dengan rincian pupuk Urea 25.163 ton, NPK Phonska 6.943 ton, NPK Kakao 1.220 ton, dan pupuk organik 1.088 ton.
Adapun di Sumbar telah disiapkan stok sebanyak 23.665 ton, antara lain Urea 16.224 ton, NPK Phonska 7.257 ton, dan pupuk organik 77 ton.
Selain pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia juga menyiapkan stok pupuk nonsubsidi di Aceh sebanyak 1.047 ton, Sumut 34.209 ton, dan Sumbar 4.113 ton. Stok tersebut terdiri dari pupuk Urea, NPK, organik, Phosgreen, SP-26, ZA, dan ZK.
"Petani tidak perlu khawatir, Pupuk Indonesia Grup memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di Sumbagut (Sumatra Bagian Utara) tetap aman, karena didukung stok dari anak perusahaan Pupuk Indonesia lain.
Nantinya akan dikirim dari Pupuk Sriwidjaja Palembang, dikirim dari Petrokimia Gresik, dan dikirim dari Pupuk Kalimantan Timur," pungkas Rahmad.
(inh)