Sutami Awards, Ajang Apresiasi yang Junjung Integritas dan Ketekunan

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan, ajang Sutami Awards yang digelar di Auditorium Kementerian PU di Jakarta Selatan pada Senin (1/12), bukan sekadar pembagian apresiasi biasa.

Dody menyatakan, Sutami yang menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum periode 1964-1978 bukan insinyur biasa.

"Beliau bukan sekadar seorang insinyur, tapi sosok yang penuh dedikasi, visioner, berintegritas tinggi, inovatif, namun sangat, sangat bersahaja," ujar Dody.

Di tengah gemerlap penghargaan, Dody mengingatkan bahwa nama Sutami dipilih bukan untuk sekadar mengenang sejarah atau menghormati seorang pahlawan.

"Ini pengingat keras, integritas dan ketekunan adalah fondasi terbesar Kementerian Pekerjaan Umum hingga bisa dipercaya sampai detik ini," katanya.

Dody mengingatkan, ketika anggaran negara masih sangat terbatas, Sutami berhasil membangun infrastruktur kelas dunia hanya dengan tiga modal, yakni kejujuran, kecerdasan, dan semangat pengabdian yang tinggi kepada negara.

"Itu yang membuat beliau jadi panutan dan teladan bagi seluruh insan PU, di mana pun kami berada," kata Dody.

Malam itu, Sutami Awards tak hanya menjadi seremoni tahunan. Ajang ini mencerminkan bahwa di tengah tantangan anggaran, teknologi, dan bencana yang semakin kompleks, integritas merupakan cara agar Kementerian PU tetap relevan dan dipercaya rakyat.

Menurut Dody, semangat Sutami merupakan inspirasi untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia.

"Semangat beliau harus terus menginspirasi kita untuk melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara," ujar Dody.

Sosok Sutami sendiri dikenal sederhana dan apa adanya, bahkan jauh dari kemewahan. Sebagai Menteri PU, Sutami dikenal berkat keberhasilannya mengadakan beragam infrastruktur yang berdampak besar terhadap Indonesia, seperti pembangunan gedung DPR, Jembatan Semanggi, Waduk Jatiluhur, Bandara Ngurah Rai, hingga Jembatan Musi Palembang.

Kiprah Sutami itu pun mengantarnya menerima sejumlah penghargaan global, seperti Grand Cross of the Order of Leopold II dari Beligua pada 1970, serta Officer of the Order of Sikatuna (OS) dari Filipina pada 1967.