Pegadaian dan Mitra Siapkan ETF Emas Pertama di Indonesia
PT Pegadaian bersama PT BRI Manajemen Investasi (BRI MI), PT Mandiri Sekuritas, dan CIMB menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait pembentukan Exchange Traded Fund (ETF) Emas pertama di Indonesia.
Penandatanganan berlangsung di Jakarta, Senin (1/12), sebagai langkah memperkuat sinergi pengembangan produk investasi berbasis komoditas emas.
Direktur Pemasaran, Penjualan, dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Selfie Dewiyanti, mengatakan minat masyarakat terhadap emas terus meningkat karena karakteristiknya yang stabil, berisiko relatif rendah, dan mudah diakses baik secara fisik maupun digital.
"Kami menyambut positif inisiatif BRI Manajemen Investasi sebagai pionir yang mendorong terbentuknya ETF Emas di Indonesia," kata Selfie dikutip Rabu (3/12).
"Sejalan dengan program asta cita presiden, kami berkomitmen untuk mendukung perluasan ekosistem emas di Indonesia melalui layanan Bank Emas yang saat ini dijalankan oleh Pegadaian untuk bersatu tumbuh bersama mengEMASkan Indonesia," ujarnya.
Kolaborasi ini menciptakan rantai layanan investasi emas yang terintegrasi, mulai dari penyediaan emas, pengelolaan, penyimpanan yang terjamin oleh Pegadaian, serta dilengkapi dengan mekanisme perdagangan yang efisien di pasar modal.
"Emas adalah instrumen investasi yang sudah familiar di mata masyarakat sejak lama," kata Selfie.
Ia melanjutkan, kehadiran ETF Emas diharapkan dapat memanfaatkan momentum kenaikan harga emas dan sekaligus meningkatkan literasi serta inklusi keuangan dengan menyediakan produk berbasis komoditas yang mudah dijangkau.
"Serta dapat menarik minat masyarakat untuk memulai investasi sejak dini dengan cara yang mudah, cepat dan aman," tambah Selfie.
Sementara itu, Kepala Divisi Bisnis Bulion, Kadek Eva Suputra menjelaskan bahwa Produk ETF Emas akan menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan instrumen emas konvensional.
"Tidak hanya dapat memantau harga real-time selama jam bursa, tetapi investor bisa memperoleh spread yang lebih kompetitif, kemudahan transaksi digital, serta pengelolaan profesional oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Pegadaian tentunya siap mendukung adanya ETF Emas ini aspek teknis dan tata kelola perusahaan demi segera diluncurkannya produk investasi yang dinantikan ini," jelas Kadek.
PT Pegadaian terus memperkuat perannya dalam ekosistem emas nasional dengan menargetkan posisi pertama sebagai penyedia emas fisik (gold provider) sekaligus penyedia jasa penitipan emas (gold custodian) dalam pengembangan instrumen ETF emas di Indonesia.
Langkah ini sejalan dengan penguatan landasan regulasi melalui UU P2SK dan POJK 17/2024 yang mendorong pertumbuhan industri bullion secara lebih terstruktur, transparan, dan terintegrasi.
Melalui peran ganda sebagai gold provider dan gold custodian, Pegadaian menargetkan terciptanya ekosistem ETF emas yang berkelanjutan, mendukung peningkatan kedalaman pasar modal, serta memperkuat ketahanan pasokan emas nasional di masa mendatang.
Sebagai entitas dibawah naungan Danantara, PT Pegadaian dinilai memiliki pengalaman panjang dalam penyediaan dan pengelolaan emas, yang juga memiliki infrastruktur penyimpanan yang terstandarisasi internasional, sistem keamanan berlapis, serta jaringan operasi dan pasokan emas domestik yang luas.
Kapabilitas tersebut menempatkan Pegadaian pada posisi yang tepat untuk menjadi pionir dalam rangka integrasi instrumen emas dengan ekosistem bursa.
(inh)