Potensi Arsitektur Dorong Pariwisata Indonesia Menjadi Ikon Global
Wisatawan Indonesia memiliki pola yang menarik saat berwisata. Ketika berlibur ke luar negeri, bangunan ikonik seperti Sydney Opera House atau Louvre Abu Dhabi sering menjadi tujuan utama.
Namun saat menjelajahi destinasi dalam negeri, perhatian lebih tertuju pada pemandangan alam. Padahal, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan arsitektur sebagai daya tarik wisata yang setara dengan keindahan alamnya.
"Pemikiran seperti inilah, yang menjadi pintu untuk menggali kembali peran arsitektur sebagai pembentuk identitas, pengalaman dan daya tarik wisata," bunyi keterangan tertulis, Kamis (4/12).
Tren global menunjukkan arsitektur kini menjadi magnet wisatawan yang kuat. Bangunan tidak lagi sekadar berfungsi sebagai ruang fisik, tetapi bertransformasi menjadi ikon visual yang membentuk identitas suatu tempat.
Sydney Opera House tidak hanya menjadi pusat seni tetapi representasi Australia di mata dunia. Louvre Abu Dhabi mengubah wajah Uni Emirat Arab melalui desain kubah futuristiknya.
Bahkan bangunan pendidikan seperti The Hive di Nanyang Technological University Singapura mampu menarik wisatawan karena keberanian desain arsitekturnya.
Indonesia sejatinya memiliki karya arsitektur dengan kekuatan serupa. Pura Besakih berdiri megah sebagai representasi spiritualitas Bali. Masjid Raya Sumatera Barat menafsirkan motif Minangkabau dengan sentuhan futuristik.
Museum Tsunami Aceh bukan sekadar monumen peristiwa kelam, tetapi karya arsitektur kontemporer yang menciptakan pengalaman emosional bagi pengunjung dengan menggabungkan memori dan estetika. Di ketinggian Flores, Desa Wae Rebo menyajikan arsitektur tradisional yang menyatu dengan alam.
Semua ini menjadi contoh nyata bagaimana arsitektur lokal menyimpan pesona yang khas dan otentik. Namun potensi ini belum sepenuhnya terangkat di panggung global untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Arsitektur Ikonik
Tantangan utama dalam mengembangkan wisata arsitektur adalah menciptakan karya ikonik dengan strategi biaya yang bijak, tetap berkelanjutan, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Arsitektur ikonik tidak harus membutuhkan anggaran besar. Pemanfaatan material ramah lingkungan, pendekatan bioklimatik, dan inovasi teknologi menjadi kunci menghasilkan bangunan yang menarik sekaligus efisien.
Keseimbangan antara keindahan, fungsi ruang, dan manfaat ekonomi penting untuk memastikan arsitektur berperan positif dalam jangka panjang.
Tren arsitektur global memberi pelajaran berharga bagi Indonesia. Eco-architecture menunjukkan pentingnya harmoni antara bangunan dan lingkungan, seperti Singapore Changi Airport yang mengutamakan unsur ekologis dalam ruang publik besar.
Indonesia sendiri sebetulnya memiliki Green School Bali, sebuah sekolah dari bambu yang mendapat pengakuan dunia.
Pendekatan adaptive reuse menawarkan cara baru memaknai bangunan lama. Alih-alih dihancurkan, bangunan dihidupkan kembali dengan fungsi baru dan memberikan nilai tambah.
Tate Modern London, yang awalnya pembangkit listrik, kini menjadi salah satu museum seni kontemporer paling terkenal di dunia.
Sebagai negara dengan nilai historis tinggi, Indonesia memiliki Jakarta Pos Bloc, bekas gedung filateli megah di pusat kota yang kini bertransformasi menjadi community hub dan pusat UMKM yang ramai.
Perkembangan immersive design memperlihatkan bagaimana ruang dapat dirancang untuk membangkitkan pengalaman emosional dan menghadirkan interaksi yang lebih personal bagi wisatawan.
The Rain Room New York merupakan instalasi arsitektural yang mengajak wisatawan merasakan sensasi berjalan di tengah hujan tanpa basah. Museum Tsunami Aceh tidak hanya menjadi ikon arsitektur modern Nusantara, tetapi juga menciptakan pengalaman yang utuh dan memikat.
Dengan memahami tren global ini, Indonesia memiliki peluang besar memperkaya arsitekturnya sendiri. Potensi lokal yang kaya akan budaya dapat diterjemahkan menjadi karya kontemporer yang relevan, menarik, dan selaras dengan kebutuhan masa kini.
Kuncinya terletak pada kolaborasi kuat antara arsitek yang membawa ide dan inovasi, pemerintah yang menyediakan regulasi serta ruang tumbuh kreativitas, dan pelaku pariwisata yang memahami bagaimana sebuah bangunan dapat diolah menjadi destinasi bernilai tinggi.
"Sinergi inilah yang akan memungkinkan Indonesia menampilkan kekuatan arsitekturnya di panggung global, sekaligus memperkuat identitas lokal yang menjadi ciri khasnya," pungkas keterangan resmi.
Seluruh diskusi mengenai arsitektur dan potensi wisata ini akan dibahas lebih mendalam pada Podcast Ruang Ratih Episode 5 di kanal YouTube Semen Merah Putih.
(rir)