Kementerian ESDM Realisasikan Posko Dapur Umum di Bireuen
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membentuk Tim ESDM Siaga Bencana yang dikerahkan bersama Emergency Response Team (ERT) dari berbagai perusahaan sektor ESDM.
Tim ini dipastikan hadir di lokasi bencana untuk memberikan bantuan cepat, termasuk mendirikan dapur umum yang memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi.
"Dapur umum di posko-posko pengungsian sudah beroperasi penuh baik di Sumatera Barat dan Utara sejak tanggal 2 Desember 2025 untuk membantu kebutuhan makan harian masyarakat di beberapa kecamatan terdampak bencana baik di Sumatera Barat, Sumatera Utara maupun Aceh," ujar Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Penyelesaian Permasalahan Hukum Sektor ESDM selaku Ketua Tim Energi dan Sumber Daya Mineral Siaga Bencana Rudy Sufahriadi ditemui usai Rapat Tindaklanjut Pasca Kunjungan Menteri ESDM Di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, Jumat (5/12).
Rudy menjelaskan bahwa keberadaan dapur umum sangat krusial karena jumlah pengungsi yang harus diberi makan mencapai ratusan bahkan ribuan orang.
"Dalam situasi darurat seperti ini, kebutuhan makanan dengan gizi yang memadai sangat krusial, terutama bagi anak-anak, orang tua, dan ibu hamil dan menyusui. Dapur umum yang dibangun Tim ESDM Siaga Bencana memastikan mereka menerima makanan yang layak dan mencukupi," ujar Rudi.
Khusus daerah Bireuen mendapat perhatian khusus Menteri ESDM, dapur umum tersebut dilengkapi ketersediaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Desa Punjot, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen. Posko ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan harian pengungsi setempat secara berkelanjutan selama masa darurat.
Untuk diketahui, Tim ESDM Siaga Bencana dibentuk untuk menjalankan misi kemanusiaan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Operasi mereka di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh fokus pada percepatan evakuasi, pemulihan akses, pelayanan medis, serta distribusi logistik ke wilayah terdampak banjir dan longsor.
Kehadiran tim ERT dari berbagai perusahaan, termasuk dukungan perusahaan baru, memperkuat upaya SAR, kesehatan, logistik, dan penggunaan alat berat di lapangan.
(agt)