Zulhas Buka Suara soal Polemik Tesso Nilo Dituding Picu Banjir Sumatra

CNN Indonesia
Senin, 08 Des 2025 14:38 WIB
Zulhas merespons kritik padanya soal polemik Taman Nasional Tesso Nilo, yang diduga memicu bencana banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatra. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) merespons kritik padanya terkait kerusakan Taman Nasional Tesso Nilo, yang diduga memicu bencana banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatra.

Ia mengatakan Tesso Nilo terletak di Provinsi Riau sehingga tidak ada kaitannya dengan bencana besar yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

"Yang dipermasalahkan kepada Zulkifli Hasan Tesso Nilo. Tesso Nilo itu di Provinsi Riau. Sementara ini Provinsi Riau tidak ada bencana apa pun. Tapi bencana itu yang salah Zulkifli Hasan," ujar Zulhas itu dalam acara BIG Conference 2025 di Hotel Raffles Jakarta, Senin (8/12).

"Ya enggak apa-apa, saya maafkan," sambungnya.

Zulhas menambahkan Tesso Nilo berstatus Taman Nasional, sehingga tidak mungkin diberikan izin pembukaan lahan oleh siapapun, termasuk olehnya saat ia menjabat Menteri Kehutanan periode 2009-1014.

Ia menegaskan tidak ada satu pun menteri yang berani mengeluarkan izin pembukaan lahan di Tesso Nilo, karena pasti akan dipenjarakan.

Zulhas juga menyinggung wawancaranya dengan dengan aktor dan aktivis lingkungan asal Amerika Serikat, Harrison Ford, yang mengkritik kerusakan Tesso Nilo.

"Kok Tesso Nilo-nya rusak? Waktu reformasi diserbu, di situ ada 50 ribu masyarakat sekarang. Terus salah Zulkifli Hasan apa di situ? kata Zulhas.

"Di situ waktu orang Amerika itu (Harrison Ford) datang (bilang), kamu kok enggak tangkap tuh 50 ribu orang. Saya bilang, itu ranah pidana, itu ranah hukum. Cuma kan saya enggak enak kalau ngomong enggak ditangkap karena bukan ranah saya. Masa saya ngomong begitu, kan enggak boleh dong," katanya.

Konflik di Taman Nasional Tesso Nilo di Riau menjadi perbincangan hangat di publik, terutama di media sosial. Taman Nasional Tesso Nilo sendiri dikenal sebagai habitat gajah Sumatera.

Sayangnya, belakangan konflik bergemuruh di atas tanah Tesso Nilo. Polemik yang kompleks mulai dari perambahan hutan, wilayah kebun sawit ilegal, desakan ekonomi masyarakat, sampai jaringan mafia lahan menjadi permasalahan yang tak kunjung selesai di Tesso Nilo.

Padahal, Tesso Nilo menjadi rumah bagi satwa langka, dan menyimpan keanekaragaman hayati. Persoalan lahan ini juga sudah ditegaskan lewat Kementerian Kehutanan, yang mengukuhkan luas tanah Tesso Nilo seluas 81.793 hektar (berdasarkan SK 6588/Menhut-VII/KUH/2014) sejak 28 Oktober 2014.

Namun, sampai hari ini luas kawasan tersebut menjadi konflik karena sebagian besar wilayahnya dikuasai kebun sawit ilegal. Seharusnya, taman nasional dijaga bersama terlebih kawasan itu menyimpan banyak flora dan fauna yang dilindungi.

 

(fby/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK