Harga minyak mentah dunia bergerak stabil pada Selasa (9/12) setelah turun 2 persen pada sesi sebelumnya, di tengah fokus pelaku pasar pada perkembangan pembicaraan damai untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Pasar juga menanti keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) soal suku bunga yang akan diumumkan pekan ini.
Mengutip Reuters, harga minyak Brent turun tipis 2 sen, atau 0,03 persen, menjadi US$62,47 per barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) melemah 4 sen, atau 0,07 persen, ke posisi US$58,84 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua patokan minyak tersebut sebelumnya anjlok lebih dari US$1 pada Senin (8/12), setelah Irak memulihkan produksi di ladang minyak West Qurna 2 milik Lukoil, salah satu ladang terbesar di dunia.
Ukraina dikabarkan akan menyerahkan rencana perdamaian yang telah direvisi kepada Amerika Serikat. Rencana itu dibahas setelah Presiden Volodymyr Zelensky bertemu para pemimpin Prancis, Jerman, dan Inggris di London.
"Minyak bergerak dalam kisaran sempit sampai kita mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang arah pembicaraan damai tersebut," ujar Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer.
"Jika pembicaraan gagal, kami memperkirakan harga minyak bergerak lebih tinggi. Namun jika ada kemajuan dan terdapat kemungkinan pasokan Rusia kembali ke pasar energi global, harga diperkirakan akan turun," tambahnya.
Menurut sejumlah sumber, negara-negara G7 dan Uni Eropa tengah membahas kemungkinan mengganti mekanisme batas harga ekspor minyak Rusia dengan larangan penuh layanan maritim untuk menekan pendapatan energi Moskow.
Pasar juga menanti keputusan kebijakan moneter The Federal Reserve yang akan diumumkan Rabu (10/12) waktu setempat. Saat ini, pelaku pasar mematok probabilitas 87 persen bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Ke depan, analis di BMI memproyeksikan kondisi kelebihan pasokan masih membayangi pasar energi pada 2026 sehingga memberi tekanan pada harga.
"Meskipun banyak yang bergantung pada respons OPEC+ terhadap penurunan harga pada kuartal I 2026, kami memperkirakan harga minyak akan pulih sepanjang sisa 2026," kata BMI.
(ldy/pta)