Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 3,5 persen hingga 3,75 persen pada Rabu waktu setempat.
Namun, The Fed mengingatkan peluang pemangkasan lanjutan akan semakin sempit, seiring dengan kian melebarnya perbedaan pandangan di internal pejabat bank sentral tersebut.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menegaskan keputusan selanjutnya akan sangat bergantung pada data ekonomi, prospek pertumbuhan, dan keseimbangan risiko. Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pemangkasan kali ini menempatkan bank sentral dalam posisi 'nyaman' untuk menunggu perkembangan ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berada di ujung atas rentang netral. Kami belum membuat keputusan untuk Januari," katanya dikutip CNBC International, Kamis (11/12).
Lihat Juga : |
Meski demikian, keputusan FOMC tidak bulat. Tiga anggota menolak keputusan ini. Salah satunya, Gubernur Stephen Miran menginginkan pemangkasan lebih dalam 50 bps.
Dua lainnya yang menentang adalah adalah Presiden Fed Kansas City Jeffrey Schmid dan Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee yang memilih mempertahankan suku bunga.
Perbedaan pandangan antarpejabat itu memperkuat gambaran tarik-menarik antara kubu hawkish yang fokus menekan inflasi, dengan kubu dovish yang mendorong pelonggaran demi mendukung pasar tenaga kerja.
Pemangkasan ini sesuai ekspektasi pasar, yakni penurunan suku bunga yang tetap dilakukan dengan sikap agresif terhadap inflasi.
Pasar pun bereaksi positif. Indeks Dow Jones melonjak 500 poin, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS bergerak turun.
(pta)