Kementerian UMKM Dampingi Ratusan UMKM Inklusif Lewat EHub Development

Kementerian UMKM | CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2025 13:28 WIB
Kementerian UMKM perkuat inovasi wirausaha inklusif hingga 2025 dengan pendampingan, kolaborasi, dan program strategis untuk tingkatkan kapasitas.
Ilustrasi. (Foto: Arsip Kementerian UMKM)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian UMKM mencatat sejumlah perkembangan dalam upaya memperkuat inovasi dan kapasitas wirausaha inklusif sepanjang 2025. Deputi Bidang Kewirausahaan, Siti Azizah, menyampaikan bahwa pendampingan menjadi instrumen krusial untuk membangun ekosistem wirausaha yang adaptif, terutama dalam mendorong pencapaian target rasio kewirausahaan nasional.

"Pendampingan usaha menjadi pilar penting mewujudkan ekosistem kewirausahaan yang adaptif dan inklusif. Program ini dirancang untuk memenuhi target wirausaha nasional mencapai 3,6 persen pada 2029 dan 8 persen pada 2045," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/12).

Melalui Asisten Deputi Pendampingan Inovasi dan Keberlanjutan Usaha, Kementerian UMKM mendampingi 936 wirausaha sepanjang tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses pendampingan melibatkan 41 kolaborator dan 44 pendamping, serta mendapatkan keterlibatan 35 pemangku kepentingan dari kementerian dan lembaga, investor, lembaga keuangan, korporasi, hingga pelaku industri. Pendekatan kolaboratif ini difokuskan untuk memperkuat daya saing, keberlanjutan usaha, serta akses jejaring yang lebih luas.

Asisten Deputi Pendampingan Inovasi dan Keberlanjutan Usaha, Edhi Kusdiyarwoko, menambahkan berbagai program strategis digelar sepanjang 2025 untuk mendorong peningkatan kapasitas wirausaha, termasuk perempuan dan penyandang disabilitas.

Program Road to EHub Development pada Maret-Juli 2025 menjadi salah satu pintu awal penguatan wawasan teknologi bagi 336 wirausaha melalui sesi berbagi dan webinar yang membahas pemanfaatan data berbasis lokasi, recommerce, dan teknologi Artificial Intelligence.

Program dilanjutkan dengan EHub Development pada Agustus-Desember 2025 yang memberikan konsultasi dan pendampingan bisnis bagi 400 wirausaha dari sektor agribisnis, F&B, fashion, kriya, dan teknologi.

Pendampingan khusus bagi wirausaha perempuan dan penyandang disabilitas juga dilakukan pada Oktober 2025 untuk meningkatkan kapasitas, kemandirian, dan akses pemasaran digital.

Pada periode yang sama, Kementerian UMKM memperkuat sinergi dengan berbagai lembaga pendamping, akademisi, dan komunitas melalui Penyelenggaraan Pendampingan Wirausaha Inovasi yang menjangkau 100 wirausaha.

"Kementerian UMKM berkomitmen memperkuat ekosistem kewirausahaan inovatif yang berkelanjutan melalui kolaborasi antarlembaga pendamping, akademisi, dan komunitas wirausaha," tegas Edhi.

Serangkaian program tersebut menghasilkan sejumlah capaian yang memperlihatkan perkembangan ekosistem kewirausahaan inklusif. Pendampingan dijalankan bersama 41 organisasi yang bergerak di bidang pemberdayaan dan pengembangan UMKM.

Selain itu, pengembangan inovasi wirausaha diperkuat melalui pemanfaatan kecerdasan buatan, recommerce, dan teknologi berbasis data. Kementerian juga mempertemukan 10 wirausaha terpilih dengan 15 calon mitra potensial untuk menjajaki peluang pendanaan, pemasaran, dan aspek legalitas.

Penghargaan diberikan kepada PT Alami Natural Organik, Belukar Organics, dan Petrojel Indonesia sebagai wirausaha terbaik yang menunjukkan kemajuan signifikan sepanjang proses pendampingan.

Di samping itu, program ini turut memantik terbentuknya ekosistem kewirausahaan perempuan di Bali serta ekosistem wirausaha disabilitas di DKI Jakarta, yang diharapkan dapat berkembang secara berkelanjutan. Pelaksanaan program berlangsung di sejumlah daerah strategis seperti Semarang, Bandung, Surabaya, Tangerang, Yogyakarta, Bali, dan Jakarta.

"Capaian ini menunjukkan peran strategis Asisten Deputi Pendampingan Inovasi dan Keberlanjutan Usaha dalam membangun ekosistem wirausaha yang inovatif, inklusif, berkelanjutan, dan adaptif terhadap perubahan," pungkas Edhi.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER