Alat Canggih Apa yang Bikin Purbaya Minta Diskon ke BRIN?

CNN Indonesia
Sabtu, 13 Des 2025 12:23 WIB
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berencana menjual alat canggih kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berencana menjual alat canggih kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Alat tersebut disebut bisa mendeteksi apabila ada kejanggalan dalam peti kemas barang yang masuk ke dalam negeri.

Kepala BRIN Arif Satria menawarkan alat canggih seharga Rp700 juta-Rp900 juta ini langsung kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat bersama-sama hadir dalam Peresmian Alat Pemindai Peti Kemas di Terminal 3 dan Terminal Mustika Alam Sari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (12/12).

"Kalau impor itu kan Rp1,6 (miliar) ya. Kalau produksi BRIN sendiri sekitar Rp700-an (juta), separuhnya," ujar Arif.

Alat milik BRIN yang saat ini beredar adalah Radiation Portal Monitor (RPM). Arif menegaskan kecanggihannya sudah teruji ketika mendeteksi Cesium-137 yang berada di sekitar Kawasan Industri Modern (KIM) Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Menurut Arif, harga tersebut untuk saat ini menggunakan biaya mereka sendiri. Namun, apabila nanti banyak peminat, maka mungkin bisa diproduksi secara umum dan bekerja sama dengan swasta, sehingga harga lebih murah.

"Kita bisa sekitar Rp700-an (juta), Rp800-an (juta), Rp900-an (juta) lah yang BRIN produksi. Tapi enggak tahu, kan nanti bermitra dengan swasta. Mungkin bisa saja kalau produksi massal bisa lebih murah lagi," jelasnya.

Ia menuturkan BRIN saat ini baru memproduksi satu per satu alat pemindai tersebut, sesuai pesanan. Produksi RPM sendiri telah dilakukan sejak 2017.

Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meminta BRIN memberikan diskon dari harga semula Rp700 juta-Rp900 juta. Ia mau harganya 25 persen dari harga internasional.

Purbaya menegaskan pihaknya membutuhkan X-Ray canggih itu untuk ditempatkan di seluruh pelabuhan Indonesia.

"Dengan harga yang murah dari BRIN saya pikir kita bisa lengkapi semua, seluruh pelabuhan di Indonesia. Bisa nggak 25 persen harganya dari harga dunia? Diskon 50 persen lagi berarti, ya nanti kita bicarakan," ujar Purbaya kepada Arif sambil tertawa.

Menurut Purbaya, kehadiran X-Ray atau alat pemindai baru itu sanggup mendeteksi bahan nuklir serta zat radioaktif dalam kontainer. Pemeriksaan barang ekspor-impor bahkan diklaim bisa dilakukan secara cepat dan akurat tanpa membuka peti kemas.

(ldy/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK