Nama Iris Fontbona jarang terdengar di ruang publik, padahal ia pengendali kerajaan bisnis tambang, perbankan, dan industri minuman bernilai puluhan miliar dolar AS di Chile.
Iris merupakan figur sentral di balik kerajaan bisnis keluarga Luksic. Grup ini mengendalikan Antofagasta, perusahaan pertambangan berbasis di Santiago, sekaligus salah satu produsen tembaga terbesar di dunia.
Melalui perusahaan terbuka Quinenco, Iris dan keluarga juga menguasai Banco de Chile, perusahaan minuman raksasa (CCU), perusahaan pelayaran (CSAV), serta perusahaan energi (Enex).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Forbes menaksir kekayaan Iris tembus US$41 miliar, yang jika dirupiahkan sekitar Rp681 triliun dengan asumsi kurs Rp16.663 per dolar AS. Gelimangan harta tersebut menjadikan Iris orang terkaya di Chile, serta salah satu perempuan terkaya di Amerika Latin.
Lihat Juga : |
Sebagai istri mendiang Andrónico Luksic Abaroa, Iris memang mewarisi konglomerasi suaminya. Namun, warisan itu tak bekerja autopilot sehingga masih bertahan saat ini. Ada peran Iris yang menyulap gurita bisnis itu kian besar.
Sebagian besar kekayaan Iris bersumber dari kepemilikan hampir 70 persen keluarga Luksic di Antofagasta.
Ia dan keluarga juga menguasai 83 persen saham Quinenco, perusahaan holding terbuka yang mengendalikan Banco de Chile, produsen minuman CCU yang terkenal, perusahaan pelayaran peti kemas CSAV, serta sejumlah aset lainnya.
Berdasarkan analisis data Bloomberg, keluarga Luksic telah mengantongi lebih dari US$10 miliar atau setara Rp166 triliun dalam bentuk dividen dari Antofagasta dan Quinenco.
Keluarga Luksic tercatat memiliki lebih dari 84 persen saham jaringan resor Plava Laguna yang terdaftar di bursa Kroasia.
Lihat Juga : |
Portofolio kekayaan keluarga ini juga mencakup jaringan televisi Canal 13. Canal 13 merupakan salah satu jaringan TV swasta terbesar dan paling berpengaruh di Chile.
Iris Balbina Fontbona González, lahir pada 1942 di Antofagasta, kota yang dikenal dengan sejarah pertambangan yang kuat di Chile.
Ia dibesarkan dalam keluarga Katolik kuat. Tak heran Iris masuk ke sekolah menengah Katolik, yang ternyata membentuk nilai-nilai hidup serta kedisiplinannya sejak dini.
Pada usia 17 tahun, Iris bertemu Andrónico Luksic Abaroa, seorang pengusaha berstatus duda. Andrónico adalah pendiri Grup Luksic, yang bisnisnya terdiversifikasi, dengan bisnis di sektor pertambangan, perbankan, dan minuman.
Usia keduanya terpaut 15 tahun kala itu, di mana umur Andrónico menginjak 35 tahun. Namun, perbedaan usia yang jauh tak menjadi penghalang keduanya untuk menikah.
Iris dilaporkan berusia sekitar 18 tahun ketika menikah dengan Andrónico pada 1961. Setelah menikah, Iris terlibat aktif dalam berbagai lini bisnis keluarga Grup Luksic, yang saat itu tengah berkembang.
Saat Andrónico meninggal akibat kanker, Iris pun dipercaya menjadi 'arsitek' baru Luksic.
Di bawah kepemimpinan Iris, Antofagasta tumbuh menjadi salah satu produsen tembaga terkemuka dunia. Sementara Quiñenco juga memperluas kiprahnya ke berbagai sektor, termasuk keuangan dan manufaktur.
Dari pernikahan itu, mereka punya tiga putra: Jean-Paul, Andrónico, dan Guillermo. Si bungsu Guillermo wafat pada 2013 akibat kanker paru-paru.
Tak banyak cerita yang bisa dikorek tentang kehidupan pribadi mereka. Keluarga ini sangat privasi dan jarang tampil di hadapan publik.
Layaknya crazy rich lain, Iris juga dikenal luas atas kontribusi filantropinya. Ia rutin mendukung Telethon Chile, acara tahunan yang mendukung anak-anak penyandang disabilitas fisik.
(pta)