OJK Respons Kredit Nganggur di Bank Tembus Rp2.500 T

CNN Indonesia
Senin, 22 Des 2025 11:38 WIB
OJK merespons kredit nganggur yang belum disalurkan perbankan (undisbursed loan) menyentuh Rp2.500 triliun per November 2025.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons kredit nganggur yang belum disalurkan perbankan (undisbursed loan) menyentuh Rp2.500 triliun per November 2025. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons kredit nganggur yang belum disalurkan perbankan (undisbursed loan) menyentuh Rp2.500 triliun per November 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan pertumbuhan undisbursed loan yang tetap tinggi menunjukkan masih adanya kelonggaran tarik kredit di masa depan yang dapat dimanfaatkan oleh debitur dalam melakukan ekspansi usaha.

"Dengan adanya komitmen kredit atau pembiayaan yang besar tersebut, terdapat potensi peningkatan realisasi kredit di masa mendatang, sehingga dalam hal kondisi ekonomi membaik dan kepercayaan pelaku usaha meningkat, maka pencairan kredit dapat meningkat dan mendorong pertumbuhan sektor riil," kata Dian dalam keterangan tertulis, Kamis (11/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dian memperkirakan undisbursed loan akan mengalami moderasi seiring dengan penyesuaian strategi bisnis bank. Dengan posisi ini, sektor perbankan nasional dinilai tetap memiliki ruang untuk mendukung pembiayaan produktif, selama disertai dengan pendekatan yang cermat terhadap risiko dan arah kebijakan ekonomi ke depan.

Pemulihan beberapa sektor ekonomi serta dukungan optimal dari kebijakan fiskal dan moneter, sambungnya, juga akan meningkatkan efek multiplier ke konsumsi rumah tangga dan investasi dunia usaha.

Beberapa faktor yang dapat mendorong pertumbuhan kredit atau pembiayaan antara lain transmisi kebijakan moneter yang semakin membaik, tren penurunan suku bunga pinjaman, dan percepatan belanja pemerintah atau investasi swasta.

Dian melihat aktivitas perekonomian mulai mengalami peningkatan, tercermin dari PMI Manufaktur Indonesia pada November 2025 berekspansi sebesar 53,50 atau membaik dibandingkan Oktober 2025 di level 51,20.

Jika peningkatan aktivitas perekonomian terus berlanjut, sambungnya, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 masih dapat tumbuh meningkat sehingga juga mendorong permintaan terhadap kredit perbankan.

"OJK secara aktif senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah dan stakeholders lainnya termasuk yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terkait berbagai kebijakan dalam rangka melakukan monitoring dan melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," kata Dian.

Bank Indonesia (BI) mencatat fasilitas pinjaman yang belum dicairkan (undisbursed loan) pada November 2025 masih besar, yaitu mencapai Rp2.509,4 triliun atau 23,18 persen dari plafon kredit yang tersedia.

Gubernur Perry Warjiyo mengatakan permintaan kredit saat ini belum kuat.

"Permintaan kredit terindikasi belum kuat dipengaruhi oleh perilaku wait and see dari pelaku usaha, optimalisasi pembiayaan internal oleh korporasi, serta penurunan suku bunga kredit yang masih lambat," katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (17/12).

[Gambas:Video CNN]

(fby/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER