Menteri Pertanian merangkap Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman memastikan cadangan beras pemerintah cukup untuk periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Amran menjelaskan stok akhir cadangan beras pemerintah sebesar 3,309 juta ton dan merupakan angka tertinggi di akhir tahun sejak Indonesia merdeka pada 1945.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi rapat 3,309 juta ton (stok akhir cadangan beras pemerintah). Ini tertinggi selama merdeka. Inilah stok tertinggi di akhir tahun selama merdeka," ujar Amran usai rapat koordinasi terbatas penetapan cadangan pangan pemerintah 2026 di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Senin (29/12).
Ia juga mengungkapkan musim tanam di daerah terdampak bencana banjir dan longsordi wilayah Sumatra tidak mundur meski 11 ribu hektare sawah rusak.
"Sekarang kan tidak semuanya (lahan) rusak. Ini 11 ribu (hektare) yang harus dibangun kembali. Kan ada 80 ribu (hektare) semua. Tapi ada yang puso (gagal panen total), kena banjir. Tapi sawahnya masih ada," ujar Amran saat ditanya apakah musim tanam di daerah terdampak bencana akan mundur.
Amran sendiri menyiagakan tim di sejumlah daerah terdampak di sana untuk fokus membantu pemulihan pascabencana berupa penyaluran bantuan dari pemerintah yang oleh Bapanas maupun bantuan kepedulian dari mitra dan pegawai Kementerian Pertanian.
"Tim standby di sana. Belum tinggalkan sampai hari ini. Kami minta yang pertama adalah membantu saudara kita. Karena ada bantuan dari pemerintah. Itu dari Bapanas yang kami tandatangan itu Rp 1,2 triliun. Regular dan nonregular. Yang kedua adalah ada bantuan peduli. Saudara-saudara kita dari mitra dan pegawai Kementerian Pertanian Bapanas," pungkas Amran.
(fln/sfr)