Harga Minyak Dunia Amblas Jelang Tutup Tahun

CNN Indonesia
Rabu, 31 Des 2025 11:15 WIB
Harga minyak mentah kembali turun pada Rabu (31/12) seiring pasokan yang melampaui permintaan, tekanan geopolitik hingga kebijakan produksi OPEC+.
Harga minyak mentah kembali turun pada Rabu (31/12) seiring pasokan yang melampaui permintaan, tekanan geopolitik hingga kebijakan produksi OPEC+. (Foto: iStock/zorazhuang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah dunia kembali melemah pada perdagangan Rabu (31/12) seiring pasokan yang melampaui permintaan di tengah tekanan geopolitik, tarif perdagangan, serta kebijakan produksi OPEC+.

Harga acuan Brent bahkan menuju rekor terpanjang penurunan tahunan sepanjang sejarah pada 2025.

Mengutip Reuters, sepanjang 2025, harga minyak tercatat anjlok lebih dari 10 persen. Brent crude futures bahkan turun hampir 18 persen secara tahunan, menjadi penurunan persentase terdalam sejak 2018 dan berada di jalur mencatat kerugian tahunan selama tiga tahun berturut-turut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kontrak Brent untuk pengiriman Maret, yang akan berakhir Rabu ini turun 6 sen menjadi US$61,27 per barel. Sementara itu, minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) melemah 5 sen ke level US$57,90 per barel dan menuju penurunan tahunan sekitar 15 persen.

Pasar minyak sempat menguat di awal 2025 setelah Presiden AS saat itu, Joe Biden, menjelang akhir masa jabatannya, memperketat sanksi terhadap Rusia. Kebijakan tersebut sempat mengganggu pasokan ke pembeli utama seperti China dan India.

Ketegangan geopolitik turut mendorong volatilitas harga, termasuk eskalasi perang Ukraina setelah serangan drone merusak infrastruktur energi Rusia dan mengganggu ekspor minyak Kazakhstan.

Selain itu, konflik Iran-Israel selama 12 hari pada Juni lalu juga mengancam jalur pelayaran di Selat Hormuz, salah satu titik terpenting perdagangan minyak dunia.

Tekanan geopolitik berlanjut ketika produsen utama OPEC, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, terlibat konflik di Yaman.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump memerintahkan blokade ekspor minyak Venezuela serta mengancam serangan lanjutan terhadap Iran. Namun, harga minyak kembali tertekan setelah OPEC+ mempercepat peningkatan produksi tahun ini.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER