Kemenperin Catat 2.109 Industri Terdampak Bencana Sumatra

CNN Indonesia
Rabu, 31 Des 2025 19:45 WIB
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat lebih dari 2.000 industri yang terdampak bencana banjir-longsor di Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh. Ilustrasi. (AFP/CHAIDEER MAHYUDDIN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat lebih dari 2.000 industri yang terdampak bencana banjir-longsor di Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh.

Sekjen Kemenperin Eko SA Cahyanto mengatakan data tersebut tercatat per 30 Desember 2025. Di mana, proses pemulihan terus dilakukan secara bertahap.

"Lebih dari 2.000 industri kecil dan menengah yang kami identifikasi terdampak akibat bencana tersebut," ujar Eko dalam Konferensi Pers Akhir Tahun Capaian Kinerja Industri 2025 di Kantor Kemenperin, Rabu (31/12).

Secara rinci, industri yang terdampak di sektor Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) sebanyak 5 industri (Sumut). Lalu, Industri Agro yang terdampak sebanyak 28 industri (Sumut) dan 6 industri (Sumbar).

Selanjutnya, sektor Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) yang terdampak sebanyak 3 industri (Aceh) dan 1 industri (Sumbar). Kemudian, sektor Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKM) sebanyak 1.647 industri (Aceh), 52 industri (Sumut) dan 367 industri (Sumbar).

"Untuk industri besar memang tidak terlalu banyak yang terdampak, namun untuk industri kecil dan menengah sangat besar sekali terdampak di daerah-daerah khususnya di Aceh dan di Sumatra Barat," jelasnya.

Imbas dampak yang besar ini, sejak awal Kementerian Perindustrian telah mendorong seluruh perwakilan di daerah hingga pelaku usaha industri, baik secara mandiri maupun melalui asosiasi ikut membantu mempercepat pemulihan di tiga provinsi bencana tersebut.

"Bantuan-bantuan yang diberikan oleh pemerintah, lembaga-lembaga swasta, maupun kelompok-kelompok masyarakat itu nyaris semuanya adalah produk-produk industri," terangnya.

Untuk 2026, Kemenperin juga telah merancang program khusus yang akan fokus pada upaya pemulihan industri di tiga provinsi tersebut. Setidaknya, ada lima tahap yang akan dijalankan, pertama, koordinasi dan pendataan industri yang terdampak, telah dimulai sejak saat ini.

Kedua, pemetaan kebutuhan. Ketiga, penetapan industri kecil penerima bantuan. Keempat, pemberian bantuan mesin dan peralatan dan terakhir pemulihan produksi.

"Nanti akan kami lakukan verifikasi secara langsung di awal tahun ini untuk memastikan agar industri-industri kecil yang terdampak di sana bisa segera memulai lagi aktivitasnya, sehingga mereka juga secara mandiri bisa memulai kegiatan serta memproduksi untuk kebutuhan paling tidak di daerah tersebut," pungkasnya.

(ldy/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK