Mahakarya Populer Di Hunian Tommy Hilfiger

Jakarta, CNN Indonesia -- Grafis desainer besar Milton Glaser pernah menyatakan, "Hanya ada tiga tanggapan terhadap sebuah karya desain, yaitu 'ya', 'tidak', dan 'wow'! 'Wow' adalah tujuan para seniman. Tommy Hilfiger dan Dee tampaknya setuju akan gagasan tersebut.

Sang maestro mode dan isterinya menciptakan desain rumah menakjubkan di hamparan pantai dekat Utara Miami, Florida, Amerika Serikat. Dalam hal ini, 'wow' mungkin meremehkan.

"Kami tinggal di sini karena cuaca, rasa Latin, seni, dan pohon-pohon palem. Kebanyakan karena kami ingin bersenang-senang di sini," kata Tommy di rumah tinggal yang juga menjadi basis yang dekat dengan bisnis terbarunya.

Hilfiger, yang menjual label modenya beberapa tahun lalu tapi tetap menjadi desainer utama di label tersebut, baru-baru ini membeli Raleigh Hotel di Miami Beach. Dia berencana merenovasi desain Art Deco klasik hotel tersebut di tahun 2015.

Tapi Tommy dan Dee punya proyek merenovasi rumah tinggal berstruktur modern tahun 2007, dan seluas empat belas ribu meter persegi itu. Ukuran rupanya jadi hal krusial bagi pasangan selebritas yang menikah pada 2008 ini.

Mereka butuh ruang sangat luas untuk menyimpan koleksi karya seni yang lama teronggok di gudang. "Rumah kami di Connecticut bernuansa pedesaan yang dipenuhi patung hewan air keras, dan rumah kami di Mustique bergaya British Colonial," kata perempuan bernama lengkap Dee Ocleppo itu.

"Kami ingin menampilkan karya seni berwarna-warni yang dengan skala besar. Yang konsep atau ukurannya tidak masuk akal di tempat lain," kata Dee merujuk pada harta benda mereka yang bergaya Pop dan pasca-Pop Andy Warhol, Jean-Michel Basquiat, Keith Haring, Damien Hirst, Tracey Emin, dan lainnya.

Untuk mewujudkan energi hunian artistik yang mereka idamkan, pasangan ini pergi ke Los Angeles bertemu dengan desainer interior Martyn Lawrence Bullard. Mereka kagum dengan karya Martyn yang berani mengintegrasikan karya seni murni ke dalam tempat domestik.

Terutama karya Martyn untuk rumah Elton John di Los Angeles. Tommy meminta bantuan desainer Inggris itu untuk menyulap rumahnya sesuai dengan ritme dan warna Miami.

"Tommy dan Dee jelas memiliki rasa fashion luar biasa. Jadi tugas saya adalah menerjemahkan visi mereka menjadi ruang interior yang hidup dan menarik," ujar Martyn.

"Bersama-sama kita memikirkan rumah tersebut sebagai bagian galeri seni sekaligus era ketika disko mewabah di tahun '60 - '70-an."

---