Menara Jam di Afganistan Terancam Hancur

Jakarta, CNN Indonesia -- Menara Jam yang merupakan salah satu keajaiban arsitektur di Afganistan terancam hancur, begitu peringatan yang diberikan oleh pejabat setempat.

Pengabaian selama berabad-abad serta seringnya banjir mengancam bangunan yang berusia 800 tahun di daerah terpencil Provinsi Ghor itu.

Monumen setinggi 65 meter dianggap sebagai menara bata tertinggi kedua di dunia. Dari data Perserikatan Bangsa-Bangsa, menara ini sudah masuk daftar situs warisan dunia yang terancam hancur.

Namun, pemerintah mengatakan tidak ada uang yang cukup untuk melindungi menara tersebut.  Disebutkan pula menara ini bisa saja hancur karena banjir.

Ancaman terbesar bagi Menara Jam disebabkan oleh posisinya yang berada di lembah sungai dan di antara pegunungan.

Pejabat mengatakan banjir pada tahun lalu menyebabkan kerusakan yang besar pada bagian dasar menara itu.

Mereka mengatakan baru saja membangun sebuah tembok untuk melindungi menara ini dan stabilisasi lainnya juga telah dilakukan, tetapi tidak cukup melindungi situs tersebut.

Menara ini terkenal akan penyusunan bata yang rumit serta dekorasi geometris dan juga prasastinya. Pejabat lokal mengatakan 20-30 persen bata tersebut telah jatuh dan menara tersebut kini miring. 


Jarang Dikunjungi

Erosi di sekitar sungai serta penggalian ilegal dianggap sebagai ancaman terbesar terhadap stabilitas menara ini. Namun, berdasarkan data UNESCO, tidak pernah dilakukan restorasi secara ekstensif sejak menara ini dibangun pada 1194.

Kini, tempat wisata yang pernah digemari turis mancanegara ini jarang dikunjungi, disebabkan oleh ancaman keselamatan di daerah itu.

Aktivis kebudayaan di Ghor mengatakan mereka ingin Presiden Afghanistan selanjutnya dapat mengunjungi menara ini dan melakukan sesuatu untuk melestarikannya.

Perang selama puluhan tahun membuat pelestarian warisan budaya Afganistan menjadi suatu tantangan besar.

Contoh yang paling terkenal adalah Bamiyan Buddhas yang diledakkan Taliban pada 2001. Tiga belas tahun kemudian, belum ada keputusan dibuat mengenai apa yang harus dilakukan terhadap situs tersebut.