Anak-anak Jakarta Paling Gemuk se-Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Obesitas atau kegemukan ternyata tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Anak-anak pun bisa mengalaminya.

Menurut data dari United Natioms Children's Fund (UNICEF) dalam World Children Report tahun 2012, Indonesia menempati posisi kedua di ASEAN setelah Singapura dengan angka obesitas pada anak yang mencapai 12,2 persen, sementara Singapura 19 persen.

Angka tersebut jauh di atas negara lainnya di wilayah Asia Tenggara yang juga memiliki masalah obesitas, seperti Thailand sebanyak 8 persen, Malaysia 6 persen, Vietnam 4,6 persen, dan Filipina sebanyak 3,3 persen.

"Di ASEAN, kecuali Singapura, kita lebih tinggi. Ini menandakan apakah kita semakin sejahtera atau pengetahuan tentang gizi seimbang yang kurang," kata dokter spesialis anak, Sudung O. Pardede saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (21/1).

Bahkan, ia menambahkan Jakarta adalah provinsi dengan angka obesitas yang paling tinggi, yaitu sekitar 19,6 persen. "Penelitian dari RSCM, 27 persen anak di satu sekolah di Jakarta Timur mengalami obesitas. Angka ini makin meningkat sehingga harus diwaspadai," kata Sudung melanjutkan.

Terjadinya obesitas pada anak akan menyebabkan berbagai risiko penyakit, seperti jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, hingga kolestrol.

"Risiko anak untuk menderita penyakit, apalagi sampai dewasa, akan lebih tinggi. Karena anak-anak yang kegemukan terbukti akan kegemukan lagi hingga dewasa," ujarnya.

Sudung mengatakan, saat ini, anak dengan berat badan berlebih atau bisa dikatakan kegemukan justru dianggap lucu dan lebih sehat. Padahal dibalik stigma itu, anak-anak tersebut sedang berada di bawah ancaman obesitas.

Untuk itulah peran orang tua sangat diharapkan dalam mengatasi obesitas pada anak. Orang tua harus mengetahui asupan gizi seimbang agar anak-anak tidak mengalami obesitas. Selain itu, perhatikan juga asupan cairan dan aktivitas anak sehari-hari. Agar pemasukan untuk tubuhnya seimbang dengan pengeluaran yang dilakukan oleh tubuh.

(mer/mer)