Dejavu Hebat Membuat Seorang Lelaki Terjebak Lingkaran Waktu

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 23 Jan 2015 15:03 WIB
Pernahkah Anda merasa telah melihat sebuah peristiwa sebelum dia terjadi. Hal itulah yang dialami oleh laki-laki yang terjebak di dalam lingkaran waktu.
Ilustrasi (Getty Images/hikrcn)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pernahkah Anda merasa telah melihat sebuah peristiwa sebelum dia terjadi. Hal itulah yang dialami oleh laki-laki yang yakin dirinya terjebak di dalam lingkaran waktu. Perasaan itu terus menghantuinya.

Membuatnya berhenti menonton televisi, mendengarkan radio, atau membaca koran. Lelaki 23 tahun itu bahkan harus putus kuliah. Dia tersiksa oleh serangan lebih lanjut saat berwisata ke luar negeri.

Psikolog mendiagnosisnya mengalami dejavu parah. Kondisi tersebut sangat langka, dan kasus pertama yang diketahui dipicu oleh kecemasan. Perasaan yang dia alami menjadi lebih kuat dan sering dari kondisi normal dejavu. Istilah dejavu diambil dari bahasa Perancis yang artinya 'sudah terlihat'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lelaki itu mengatakan, bukan sekadar perasaan akrab, dia merasa dirinya menghidupkan momen-momen dalam film Groundhog Day dalam kehidupan nyata. Rincian kasus luar biasa ini terungkap dalam laporan yang diterbitkan oleh Journal of Medical Case Reports.

Dikutip dari laman resmi Medical Case Reports, kasus-kasus sporadis dejavu parah telah ditemukan sebelumnya, tetapi semua kasus tersebut dipicu oleh kondisi neurologis seperti epilepsi atau demensia.

Sementara dalam kasus ini, dejavu dipicu oleh kecemasan lelaki tersebut. Para ilmuwan percaya bahwa gangguan kecemasan dapat lebih terkait dengan dejavu dari yang diperkirakan sebelumnya. Termasuk perasaan aneh yang dapat dipicu oleh serangan panik.

Dia tahu bahwa apa yang dialaminya tidak nyata, tetapi lebih dari tiga tahun episode tersebut tumbuh bertahap dalam intensitas yang melemahkan mereka. Para ahli dari Universitas Sheffield Hallam, Exeter, Leeds, King's College London, dan universitas di Kanada dan Perancis menganalisis kasus tersebut. Semua menemukan hasil pindai otak yang tampak normal.

Kecemasan yang mengkhawatirkan

Seorang peneliti Christine Wells dari Sheffield Hallam mengatakan, “Bukan hanya perasaan mengganggu biasa yang biasanya dikaitkan dengan dejavu, subjek kita mengeluh dia merasa seperti benar-benar mengambil pengalaman sebelumnya dari ingatannya, bukan sekadar merasa akrab.”

“Sebagian besar kasus seperti ini terjadi sebagai efek samping yang berhubungan dengan epilepsi atau demensia.”

Namun, dalam hal ini seolah-olah episode dejavu dapat dikaitkan dengan kecemasan yang menyebabkan ketidaktepatan waktu saat penembakan neuron di otak. Akibatnya terjadi dejavu yang berlebihan dan pada gilirannya membawa lebih banyak kecemasan.

Kecemasan pasien sudah sangat serius sehingga dia mandi dua sampai tiga kali sehari karena takut terkontaminasi, juga berulang kali mencuci tangannya. Kasus parah dan menakutkan dejavu mulai dialami lelaki tersebut saat usianya 20 tahun.

Episode awal kadang berlangsung hanya beberapa menit, tetapi serangan lain bisa sangat lama. Saat kuliah dia sempat mengonsumsi obat halusinogen LSD (Lysergic acid diethylamide) satu kali. Sejak saat itu dejavunya berlangsung selama beberapa menit pada suatu waktu.

Kepada profesor Adam Zeman di Universitas Exeter dia merasa seolah-olah terjebak dalam lingkaran waktu. Wells mengatakan, “Jika terbukti, ini bisa menjadi contoh pertama yang tercatat sebagai psikogenik dejavu, yakni dejavu yang dipicu oleh kecemasan daripada kondisi neurologis seperti demensia atau epilepsi.

(win/mer)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER