Jakarta, CNN Indonesia -- Kesehatan oral atau rongga mulut dan gigi rupanya masih menjadi ‘anak tiri’ di masyarakat Indonesia. Hanya segelintir masyarakat Indonesia yang sadar memeriksa kesehatan rongga mulut dan gigi secara rutin.
Prof Melanie Sadono Djamil selaku Ketua Divisi Pendidikan dan Litbang PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menyatakan orang Indonesia biasanya datang ke dokter untuk kesehatan umum tetapi tidak begitu peduli dengan kesehatan rongga mulut.
"Padahal kesehatan rongga mulut merupakan cerminan kesehatan secara umum, karena rongga mulut adalah gerbang pertama masuknya segala jenis makanan sampai bakteri maupun virus ke dalam tubuh," kata Melanie saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebersihan rongga mulut (oral hygiene) dapat dilakukan dengan kebiasaan rutin menyikat gigi dan berkumur-kumur minimal dua kali sehari, serta pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Selain itu, ada sejumlah menu makanan dan kebiasaan yang harus diperhatikan karena memengaruhi kondisi rongga mulut secara baik ataupun buruk.
Beberapa jenis makanan dan kebiasaan dapat menjadi ‘musuh’ bagi kesehatan oral jika tidak diimbangi dengan perawatan yang paripurna.
1. GulaGula berkaitan erat dengan gigi berlubang. Pada tingkat yang lebih rendah, makanan berkarbohidrat yang telah dimasak, seperti kerupuk atau keripik kentang, juga mungkin merusak gigi karena makanan tersebut harus dicerna menjadi gula oleh enzim amilase di dalam mulut.
Gula yang lebih pekat seperti permen lebih berbahaya dalam merusak gigi daripada gula dengan indeks kepekatan rendah, seperti pada beberapa jenis cokelat dan sebagian besar buah-buahan.
2. SukrosaSukrosa atau gula meja adalah zat makanan yang paling berkaitan dengan lubang gigi. Semakin sering sukrosa dikonsumsi, semakin lama gigi memiliki pH yang rendah yakni kondisi terjadinya demineralisasi sehingga gigi dapat menjadi rentan kerusakan.
Sangat penting untuk mengurangi frekuensi konsumsi sukrosa agar gigi mendapatkan kesempatan untuk diperbaiki dengan remineralisasi dan fluorida. Oleh karena itu, Anda harus membatasi makanan dan minuman yang mengandung gula. Gula dari buah-buahan dan jus buah seperti glukosa, fruktosa, dan maltosa juga dapat menyebabkan lubang pada gigi.
3. Makanan mengandung asamAsam yang terkandung dalam jus buah, cuka, dan minuman ringan (soft drink) juga mengurangi tingkat pH rongga mulut sehingga menyebabkan enamel atau pelindung gigi terdemineralisasi.
Meminum jus buah atau soda sehari-hari dapat meningkatkan risiko gigi berlubang berkali-kali lipat.
4. Permen karetPermen karet menyebabkan sekitar rongga mulut teraliri air liur dan dapat membersihkan atau menghilangkan partikel-partikel yang berada di celah-celah gigi. Akan tetapi, untuk gigi yang berada dalam kondisi buruk, permen karet dapat menghancurkan atau menghilangkan sebagian kecil gigi yang rentan.
Mengunyah permen karet yang bebas gula dan mengandung xylitol dapat memberikan manfaat pada gigi namun tidak boleh berlebihan.
5. Rokok dan kafeinMerokok dan meminum kopi adalah dua kebiasaan yang kerap dikerjakan secara bersama-sama oleh sebagian orang, khususnya kaum pria.
Baik merokok atau mengunyah tembakau sangat berkaitan erat dengan beberapa penyakit gigi. Sementara itu, produk kafein dapat menodai gigi atau menjadikan gigi kuning, meskipun hal ini dapat diatasi dengan meminum air putih setelah menyesap minuman berkafein dan juga dapat dibersihkan di dokter gigi.
(mer/mer)