Jakarta, CNN Indonesia -- Yang ada di dalam bayangan masyarakat umum, kehidupan desainer pasti serba glamor. Hidupnya penuh dengan hingar-bingar, pesta pora dan pergaulan luas kaum sosialita kelas atas. Benarkah?
Penulis buku, Dana Thomas, dalam buku terbarunya,
Gods and Kings: The Rise and Fall of Alexander McQueen and John Galliano, menyatakan ketidaksetujuannya. Lewat buku tersebut, Thomas menggambarkan kehidupan yang luar biasa dari yang biasa dibayangkan tentang kehidupan dua desainer dunia, John Galliano dan Alexander McQueen.
"Saya sedang menulis tentang kejatuhan John Galliano untuk The Washington Post,” kata Thomas tentang awal mula keterlibatannya dalam proyek buku ini kepada Womens Wear Daily.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Thomas, yang juga seorang jurnalis, dalam artikelnya, juga sempat menyebut nama Marc Jacobs yang sempat direhab, dan Tom Ford yang sempat depresi setelah dipecat dari Gucci. Kejatuhan ini juga dialami oleh desainer Alexander McQueen yang akhirnya memutuskan untuk bunuh diri dan John Galliano yang bermasalah.
"Jadi saya menulis paragraf tersebut dan berpikir, wah ada sesuatu yang terjadi di sini," katanya. Ia pun mulai mewawancarai sekitar 150 orang yang dekat dengan kedua desainer.
Dalam buku ini, Thomas mengatakan, bahwa upaya bunuh diri McQueen bukanlah upaya pertama. McQueen nyatanya sering sekali mengungkapkan hal itu. "Saya pikir dia sedang memakai antidepresan. Tetapi saat itu ia tidak membawanya dan karena membuat mual," kata Thomas. "Dia menderita kecemasan akut karena banyak masalah dah stres."
Thomas juga menggambarkan bagaimana penggemar utama McQueen, editor mode flamboyan, Isabella Blow, juga memutuskan bunuh diri di tahun 2007.
Buku ini juga menceritakan runtutan detail tentang bulan-bulan terakhir Galliano sebelum dipecat dari rumah mode Dior. Selain itu, ada juga kejadian saat kasus Galliano mulai merebak dan permasalahan tentang makian antisemit yang diucapkan Galliano di sebuah bar di Paris, Februari 2011 lalu.
Gods and Kings: The Rise and Fall of Alexander McQueen and John Galliano berisi tentang detail yang menarik tentang fashion show yang pernah di adakan keduanya. Tentang kehidupan pribadi, kisah romantis dan perilaku buruk dan kesedihan mereka.
Tak cuma itu, Thomas juga menggambarkan bahwa McQueen memiliki karya yang luar biasa indah. Ia hadir meramaikan panggung busana dunia dengan siluet bumster yang unik ketika masih berusia 23 tahun.
Galliano dan McQueen, keduanya merupakan desainer yang ingin merevolusi mode dengan cara yang berbeda. Mereka mengguncang panggung mode dnegan gaya yang seksi, minimalis namun elegan.
Pendekatan keduanya di dunia mode juga sangat berbeda. Galliano mulai sebagai ilustrator, sedangkan McQueen mulai sebagai penjahir Savile Row. Namun mereka memiliki latar belakang yang sama, pria sensitif yang dibesarkan di lingkungan sulit di London. Kecintaan mereka pada fesyen diawali dari ibunya.
(chs/mer)