Jakarta, CNN Indonesia -- Kolaborasi dua budaya dan gaya yang berbeda biasa ditemui dalam sebuah karya busana. Desainer Indoensia, Rusly Tjohnardi mengawinkan dua budaya barat dan timur menjadi satu kesatuan yang indah.
Masih dalam suasana Imlek, desainer kenamaan Indonesia Rusly Tjohnardi memamerkan koleksi terbaru busana khusus perempuan bertajuk Shanghai in Golden Era. Rancangannya terinspirasi dari pakaian tradisional Tiongkok, cheongsam.
Sesuai dengan ciri khasnya yang terkenal dengan rancangan yang mewah, Rusly memadukan gaya dan suasana gaun Shanghai dengan gaya Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Koleksi ini hanya saya buat dengan mengambil garis besar dan suasananya saja. Sedangkan rata-rata bahan dan teknik dan segala macam masih lebih ke Eropa," kata Rusly ditemui usai Trunk Show Shanghai in Golden Era di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (23/2).
"Shanghai pada zaman itu kan sudah terekspos dunia luar sudah ada pencampuran budaya."
Sebanyak delapan gaun yang ditampilkan memiliki warna yang beragam, mulai dari warna merah yang identik dengan gaun Shanghai serta warna yang lebih kalem yakni warna-warna pastel. Kerah Shanghai juga ditampilkan dalam aneka modifikasi.
"Kembali lagi, pendekatan saya hanya siluet Shanghai, jadi tidak mengambil warna-warna yang biasa digunakan," kata Rusly. Seperti diketahuim warna cheongsam biasanya terfokus pada penggunaan warna merah, emas dan hitam.
Meski demikian, rancangannya tidak meninggalkan potongan gaun gaya Shanghai yaitu pendek mini dan ketat. Namun kali ini, desainer 34 tahun memperkaya kreasi busananya dengan penggunaan teknik sulaman, efek lukisan bercorak burung dan bunga.
Efek seperti lukisan tiga dimensi pun dikatakan Rusly dihasilkan dari permainan padu padan bahan.
Koleksinya juga diramaikan dengan padu padan bahan. Rusly memainkan bahan-bahan sutra, lace, dan sifon. Komposisi padu padan bahan-bahan ini memunculkan kesan mewah pada koleksinya.
"Sebenarnya bahan yang digunakan itu macam-macam sutra tapi yang ditekankan adalah teknik bordir atau sulamnya sehingga perpaduan warnanya terlihat lebih halus," kata Rusly.
(chs/utw)