Asri Welas Boyong 'Srikandi Khatulistiwa' ke IFW 2015

Jakarta, CNN Indonesia -- Kiprah Asri Welas di dunia fesyen terus berkembang pesat. Dengan butiknya House of Asri Welas, ia pun terus berkarya membuat busana-busana terbaiknya yang kental dengan napas nusantara.

Usai berpartisipasi dalam New York Couture Fashion Week, ia ikut meramaikan Indonesia Fashion Week 2015. Selain memamerkan busananya lewat pagelaran busana pada Minggu (1/3) nanti, Asri membuka sebuah stan di IFW tahun ini.

Mengusung tema Srikandi Khatulistiwa, Asri ingin menyampaikan pesan tentang kesuksesan perempuan. "Karena ternyata tahun ini cewek-cewek banyak yang sukses, termasuk Ibu Menteri Susi," katanya.

Menurutnya, perempuan atau para ibu adalah motor perekonomian yang terbesar. "Sebagai ibu mesti belajar banyak untuk lebih mendidik anak memakai produk lokal. Ibu itu penentu keputusan," ujar Asri.

Dengan melakukan hal tersebut, Asri menilai para ibu nantinya bisa membantu para pengrajin lokal untuk menyekolahkan anak-anak mereka.

Mendukung para pengrajin lokal

Hal ini disampaikan Asri karena ia tahu persis bagaimana kehidupan para pengrajin lokal. Bahkan ia harus menempuh waktu selama lima jam dari kota Medan, untuk menemui pengrajinnya.

Dalam booth-nya kali ini, Asri menggunakan kain tradisional seperti songket, dan tenun. Ia juga memilih warna-warna yang colourful dengan harapan nasib para srikandi akan menjadi cerah. "Saya pakai supaya srikandi bisa cerah selalu tersenyum. Dari hal yang paling kecil saja bisa dilakukan," pungkasnya.

Untuk mempersiapkan gerainya ini, perempuan yang pandai menari ini pun mengaku kewalahan. Hal ini disebabkan periode pelaksanaan waktu Indonesia Fashion Week yang sangat berdekatan dengan New York Couture Fashion Week.

Pada 13-15 Februari 2015 lalu, Asri Welas didaulat menjadi salah satu desainer yang mewakili Indonesia dalam ajang New York Couture Fashion Week. Salah satu produk fesyen yang ia bawa adalah ulos. "Di New York Couture Fashion Week saya bawa ulos. Hangat, banyak yang tertarik."

Asri bercerita, banyak busananya yang laku dan terjual di New York. "Diharapkan bisa dipakai di sini, walaupun sudah terjual di sana. Tapi akan saya buat lagi."



(win/utw)