Gaun Cinderella Dibuat 12 Lapis dan Bertabur 10.000 Kristal

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Jumat, 06 Mar 2015 13:47 WIB
"Saya seperti seorang gadis kecil yang memakai gaun impiannya," ucap desainer Sandy Powell menirukan Lily James, pemeran Cinderella tentang gaun birunya.
Cinderella (Dok. movies.disney.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Cinderella adalah seorang putri khayalan yang paling digemari kisahnya. Meski sudah banyak versi film yang diputar, namun penampilan si putri cantik ini tetap masih banyak dinanti. Sebentar lagi, film besutan Disney, Cinderella yang terbaru juga akan diputar di Indonesia.

Cinderella yang diperankan oleh Lily James digambarkan memiliki baju indah dan mewah berwarna biru. Ballgown dengan detail off shoulder ini dirancang oleh desainer kostum pemenang Oscar, Sandy Powell.

"Ketika saya diminta untuk mendesain gaun Cinderella, saya harus tahu bagaimana "dunia itu", periode waktunya, dan bagaimana set-nya," kata Powell kepada Grazia. "Saya sangat beruntung bisa memberi saran dan pendapat saya."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Powell mengatakan, ketika menciptakan gaun ini, ia terinspirasi dengan gaun dari abad ke-15 dan 19. Ia menambahkan, gaun ini dibuat dengan inspirasi dari gaun pesta abad 19. Tentunya, jika dilihat hasil gaunnya, terlihat juga inspirasi dari gaun asli Cinderella versi kartun Disney.

Kepada Vanity Fair, Powell mengatakan bahwa ia ingin menciptakan gaun yang kuat dan punya warna yang mengagumkan seperti di dongengnya. Namun dalam waktu yang sama, ia juga ingin menampilkan gaun yang terlihat nyata dan sesuai di dunia nyata.

"Gaun ini harus terlihat indah saat ia menari dan berlari meninggalkan pesta. Saya ingin melihat dia "terbang" seperti sebuah lukisan cat air."

Untuk mewujudkan imajinasinya, ia membuat gaun ini dari kain sutra crepe, poliester print, nilon warna-warni. Sebagai pelapis awalnya, Lily James harus mengenakan korset dan rok. Gaun ini dibuat dengan 12 lapis. Ia memang ingin membuat gaunnya sangat besar.

Satu lapis gaunnya membutuhkan kain 270 meter kain dan 10.000 swarovski. Butuh 18 penjahit dan 550 jam untuk membuatnya.

"Gaun ini terlihat seksi bagi pria. Dan saya pikir, apa yang dipikirkan pria juga sangat penting, bukan hanya soal pendapat perempuan," ucapnya.

Gaun pesta berwarna biru ini memang indah. Powell mengatakan bahwa Lily James, pemeran Cinderella juga sangat menyukainya. Lily, cerita Powell, hampir menangis ketika mencoba beragam baju syuting ini. "Ketika baju ini dipakaikan kepadanya, Lily mengatakan bahwa ia merasa seperti seorang gadis kecil yang memakai gaun impiannya," kata Powell bercerita.

Seindah apapun gaunnya, Cinderella bukanlah Cinderella jika tak punya sepatu kaca. Sebagai pasangan gaunnya, delapan buah sepatu kaca juga disiapkan. Namun, bukan sepatu kaca biasa, semua sepatu kaca ini dilapisi dengan kristal swarovski yang berkilau.

Swarovski yang dipilih adalah kristal dari tahun 1890. "Yang paling penting sepatu ini harus berkilau, dan berarti sepatu ini harus dibuat dari kristal, karena kaca tidak berkilau," ucapnya.

Namun tantangannya, sepatu kristal ini tidak bisa digunakan untuk bergerak dan berlari seperti sepatu biasa. Untuk menciptakan tampilan di layar seolah Cinderella menggunakan sepatu kaca, di sinilah peran visual efek diperlukan. "Sama seperti ibu peri, kami juga bisa menciptakan keajaiban," kata Powell.

Desainer yang juga merancang kostum dalam film The Wolf of Wall Street ini juga merancang kostum untuk sang ibu tiri, saudara tiri serta ibu peri Cinderella. Ternyata, ia mengaku bahwa menciptakan gaun untuk para tokoh antagonis ternyata jauh lebih menyenangkan dan menantang.

"Dengan Cate Blanchett (pemeran ibu tiri) saya mencoba membuat sosoknya tidak terlihat jahat atau seperti kartun," katanya.  "Saya ingin membuatnya terlihat sempurna dan elegan, karena ini akan meningkatkan kesan yang intimidatif. Ya mirip seperti Anna Wintour, orang yang terlihat sempurna, tatanan rambut rapi, namun menakutkan."

Meski demikian, baginya yang paling sulit adalah membuat gaun untuk peran protagonis. "Sulit untuk membuat si tokoh baik jadi terlihat baik namun tak membosankan," ujarnya. (chs/mer)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER