Jakarta, CNN Indonesia -- Kanker payudara termasuk jenis kanker tertinggi yang menyerang perempuan di Indonesia. Data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2010 menunjukkan kasus kanker payudara yang menimpa perempuan Indonesia mencapai 12.014 kasus.
Bahkan dari sumber yang dihimpun oleh Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), jumlah penderita kanker payudara di negara berkembang sebanyak 691.300 dengan angka kematian sebanyak 30 persen. Padahal, sebenarnya sebanyak 98 persen penderita kanker payudara bisa selamat jika dilakukan deteksi dini.
Sebagai yayasan yang peduli akan kanker payudara, YKPI berusaha mengurangi jumlah penderita kanker payudara dengan melakukan tindakan preventif dan kuratif. "Kalau deteksi dini dilakukan sejak awal, perempuan yang terkena kanker payudara akan tertolong," kata Ketua YKPI, Linda Gumelar ketika ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (11/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk membantu masyarakat memahami deteksi dini kanker payudara, YKPI mengoperasikan mobil mamografi yang mampu melakukan pemeriksaan atau deteksi dini.
Pengoperasian mobil mamografi ini sebenarnya sudah dilakukan sejak 2005 lalu. Sampai tahun 2011, mobil mamografi YKPI pun sudah melalukan 4 ribu pemeriksaan.
Awalnya YKPI hanya mempunyai satu mobil mamografi. Namun pada 2011 lalu YKPI mendapat hibah dari Pertamina berupa satu unit mobil mamografi digital. Mobil inilah yang digunakan sampai saat ini.
Sayangnya, mobil mamografi ini hanya beroperasi di Provinsi DKI Jakarta dan belum menjamah daerah lain. Hal ini disebabkan Indonesia hanya mempunyai satu mobil mamografi, itu pun milik swasta.
"Jakarta hanya punya satu mobil mamografi untuk 9,8 juta penduduk. Ini data tahun 2013. Bahkan ini satu-satunya di Indonesia," ujar dokter spesialis bedah onkologi, sekaligus Wakil Ketua III YKPI, Walta Gautama.
Dulu, mobil mamografi beroperasi jika ada permintaan saja karena biaya operasionalnya mahal, bisa mencapai Rp 12 juta sekali beroperasi. Namun, kini, YKPI akan mulai mengoperasikan mobil ini secara rutin dengan jadwal tertentu.
"Jadwalnya tahun 2015 ada 60 kegiatan. Itu pelaksanaannya kurang lebih 5 bulan kegiata di beberapa puskesmas," ucapnya.
Nantinya, jadwal operasional mobil mamografi akan diumumkan di puskesmas kawasan Jakarta dan Kepulauan Seribu agar masyarakat yang mau memakai jasanya bisa langsung mendaftar. Pemeriksaan mamografi dari YKPI ini pun tidak akan dikenakan biaya alias gratis.
Selain mamografi, mobil ini nantinya juga akan menyediakan layanan pemeriksaan kanker serviks.
(mer/mer)