Otak-atik Barang Bekas untuk Desain Interior Unik

Rahmi Suci Ramadhani | CNN Indonesia
Jumat, 20 Mar 2015 07:45 WIB
Jika Anda masih menganggap mendesain interior rumah berarti merogoh kocek sedalam-dalamnya, pikiran itu harus lekas disingkirkan.
Luthfi Hasan dan buku barunya 'Happy Vintage'. (Rahmi Suci Ramadhani/CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mendesain interior rumah mungkin masih dianggap sepele oleh sebagian orang. Padahal, desain interior berperan penting dalam menciptakan kenyamanan di dalam hunian.

Selain itu, Luthfi Hasan, desainer interior dari label Jakarta Vintage menyebutkan bahwa interior sudah seharusnya membuat seisi rumah, apartemen, maupun kantor merasa bahagia.

"It's all about happiness. If you're not happy with your home, something is wrong," kata Luthfi ditemui usai Peluncuran Buku Happy Vintage di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika Anda masih menganggap mendesain interior rumah berarti merogoh kocek sedalam-dalamnya, pikiran itu harus lekas disingkirkan. Menurut Luthfi, barang-barang bekas yang sudah lama alias barang vintage dapat diotak-atik agar menambah estetik ruang hunian.

"Pengertian saya menggunakan barang vintage adalah semangat menggunakan barang di sekitar kita. Saya ingin mendorong orang untuk tidak konsumtif. Jangan apa-apa dibuang," kata Luthfi.

Selain menguntungkan dari segi ekonomi, memanfaatkan barang-barang vintage juga mampu mengasah kreativitas. Tidak hanya itu, desain interior vintage akan menciptakan kesan yang unik, berbeda dan eksklusif.

"Vintage itu memberikan karakter pada ruangan, jadi lebih personal dan lebih tidak pasaran. Kalau dalam mendekorasi atau mendesain kita selalu beli dari toko, pasti ada ribuan yang seperti itu," ujarnya.

"Dengan vintage, orang punya selera sendiri, punya item vintage yang beda kalau kita tampilkan dalam ruangan," kata Luthfi menambahkan.

Desainer interior yang telah banyak mendekorasi hunian, kantor, kafe, juga klub dengan sentuhan vintage itu mengatakan tak ada trik khusus untuk memanfaatkan barang bekas. Aturannya sederhana saja.

"Barang bekas itu, kalau kita tidak suka lebih baik kita kasih ke orang yang suka atau kita jual. Ajaran orang tua zaman dulu yang enggak populer, misalnya kursi robek ya tinggal ganti kainnya, enggak perlu dibuang. Jangan apa-apa beli baru ke toko atau buang," katanya.

Ia lanjut menuturkan, "Lalu, kalau suka dengan barangnya otomatis akan merawat jadi enggak ada trik khusus. Rawatlah semua barang."

Inilah manfaat lain dari dekorasi dengan barang-barang vintage. Vintage memyampaikan pesan tentang melindungi lingkungan tempat hidup.

"Ini merupakan gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Sebagai contoh bikin sofa jangan jauh-jauh, di sekeliling kita banyak yang bisa dimanfaatkan. Biar kita lebih menghargai lingkungan," ucapnya.

Pada prinsipnya, Luthfi menegaskan, mendekorasi a la vintage adalah percaya diri dengan selera pribadi yang membuat nyaman untuk tinggal di dalam hunian. Ditambah, di Indonesia banyak tempat untuk berburu material-material vintage, mulai dari lukisan, patung, keramik, hingga furnitur.

"Jangan jaim (jaga image, jaga citra), rileks saja. Intinya kita harus membuat nyaman," tandas Luthfi.

(mer/mer)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER