Kairo, CNN Indonesia -- Sekelompok peneliti dari Universitas Jaen, Spanyol, telah menemukan bukti kanker payudara tertua pada sebuah tengkorak milik perempuan Mesir. Kerangka itu diyakini berusia 4200 tahun.
Menteri Purbakala Mesir, Mamdouh el-Damaty mengatakan tengkorak perempuan itu diyakini hidup pada akhir dinasti Pharaoh ke enam.
"Penelitian tentang jasadnya menunjukkan kerusakan destruktif khas dipicu perluasan kanker payudara metastasis," kata Damaty dalam pernyataan yang dikutip dari
Reuters, Selasa (24/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Metastasis adalah penyebaran kanker dari suatu organ tubuh atau situs awalnya ke bagian yang lain sepeti tulang atau otak.
Kanker saat ini masih menjadi salah satu penyakit yang mematikan di dunia. Walaupun begitu, belum ada catatan arkeologi sebelumnya tentang kanker. Hal itu menimbulkan gagasan bahwa kanker disebabkan gaya hidup modern dan kerusakan lingkungan.
Namun, penemuan bukti kanker dari tengkorak zaman Mesir kuno itu menjadi sebuah hal yang baru. Bukti pada kerangka itu menunjukkan bahwa kanker pun sudah ada di sekitar di Lembah Nil pada zaman Mesir kuno. Hal itu pun ditambah dengan penemuan peneliti Inggris di sebuah pemakaman kuno Sudan pada tahun lalu.
Tim antropologi dari Unviersitas Jaen menyatakan kerangka perempuan Mesir yang mengidap kanker itu sebgai seorang bangsawan dari Elephantine. Itu adalah kota paling selatan di negara tersebut.
Jenazahnya ditemukan di pemakaman Qubbah el-Hawa, sebelah barat kota selatan Aswan.
Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (WHO), kasus baru kanker meningkat sebanyak 22 juta dalam 20 tahun terakhir.
(kid/kid)