Legenda Maria Magdalena & Tradisi Telur Paskah Hias di Dunia

Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap budaya di dunia memiliki tradisi menghias telur Paskah yang berbeda-beda. Bagi umat Kristen, telur paskah adalah simbol kebangkitan Yesus Kristus.

Lukisan telur paskah adalah tradisi yang dicintai di gereja-gereja Ortodoks dan dan Katolik Timur. Di sana, telur Paskah diwarnai merah sebagai simbol darah Kristus yang tercurah di kayu salib.

Telur Paskah diberkati oleh imam dan didistribusikan kepada jemaat. Cangkang keras telur merepresentasikan makam Kristus yang disegel. Meretakkan telur melambangkan kebangkitan Kristus dari kematian.

Di dalam sejumlah legenda, Maria Magdalena punya peran penting menciptakan tradisi pewarnaan telur. Salah satu versi mengatakan, perjalanan Maria Magdalena ke makam Yesus, tiga hari setelah penyaliban.

Dia menenteng sekeranjang telur masak untuk dibagikan pada perempuan lain yang akan berkabung di makam. Saat tiba di makam, dia menemukan batu sudah terguling dari pintu masuk dan makam Yesus kosong, telur di keranjangnya berubah warna menjadi merah cemerlang.

Tradisi menghias telur Paskah di Eropa

Di negara-negara Slavia, keranjang makanan yang juga berisi telur dibawa ke gereja untuk diberkati pada hari Sabtu Suci atau sebelum misa tengah malam Paskah, lalu dibawa pulang untuk menjadi sarapan Paskah.

Orang-orang di negara-negara Eropa tengah punya tradisi menghiasi telur Paskah yang panjang dan rumit.

Polandia, Slavia, juga orang-orang Ukraina membuat desain hiasan telur Paskah yang luar biasa  rumit. Mereka menggambar garis dengan pensil lilin atau stylus, mencelupkan telur di dalam pewarna, dan mengulangi proses itu berkali-kali, memastikan telur Paskah mereka menjadi karya seni sejati.

Telur Paskah di Yugoslavia terukir inisial 'XV' yang bermakna 'Kristus Bangkit', sebuah salam tradisional saat Paskah.

Pada masa pemerintahan Tsar Rusia, merayakan Paskah jauh lebih rumit dari Natal. Roti Paskah dan makanan khusus lain tersaji. Telur-telur hias diberikan sebagai hadiah. Keluarga kerajaan Rusia meneruskan kebiasaan ini dengan semangat luar biasa. Mereka meletakkan sangat rinci permata pada telur dengan bantuan pengrajin emas Carl Faberge dari tahun 1880-an sampai 1917.

Di Jerman dan negara-negara Eropa tengah lain, telur makanan Paskah dikosongkan isinya. Kulit telur yang kosong lalu dicat dan dihiasi dengan potongan renda, kain, dan pita, lalu digantung dengan pita pada cemara atau pohon berdaun kecil.

Pohon cangkang telur adalah salah satu dari beberapa tradisi Paskah yang dibawa ke Amerika oleh para pemukim Jerman, terutama orang-orang yang dikenal sebagai Pennsyvania Belanda. Dongeng telur Paskah turut mereka bawa. Anak-anak yang baik akan mendapatkan telur Paskah hias.

Pysanka di Slovakia

Telur paskah dari Slovakia, terutama pada tradisi Ukraina, disebut pysanka. Ini adalah karya seni indah yang menggunakan metode lilin (wax resistant). Pysanka berasal dari kata Pysanky yang artinya menulis. Desainnya tidak dicat tetapi ditulis dengan lilin lebah.

Pysanky (bentuk jamak pysanka) biasanya diberikan kepada anggota keluarga atau orang luar yang dihormati. Memberikan Pysanka berarti memberikan sebuah simbol kehidupan, itu sebabnya kenapa telur harus tetap utuh.

Masing-masing desain dan warna Pysanka punya makna simbolis. Desain dan warna dipilih dengan mencocokkan karakter orang yang akan diberikan Pysanka. Warna dan maknanya diungkapkan sebagai berikut:

Putih: kemurnian dan kepolossan
Kuning: kebijaksanaan, pengakuan, panen, dan penghargaan
Oranye: kekuatan, daya tahan, dan ambisi
Merah: kebahagiaan, harapan, atau gairah
Biru: kesehatan
Ungu: warna kerajaan, iman, dan kepercayaan
Cokelat: warna bumi dan gunung, panen, melambangkan kebahagiaan
Abu-abu: bukan warna positif
Hitam: Warna kuat yang bermakna mengenang

(win/mer)