Jakarta, CNN Indonesia -- Terperangkap di tengah hutan, tak tahu jalan pulang. Tiba-tiba saja langkah kaki membawa pada sebuah panorama indah. Di tengah pohon yang menjulang dan semak belukar ternyata ada sebuah danau berwarna biru pekat dengan air sejernih kristal.
Mungkin Anda mengira penggalan cerita tadi hanya sepotong dongeng atau cerita di film belaka. Ya, mungkin terperangkap dan tidak tahu jalan pulang hanya tambahan belaka, tapi percayalah, danau biru pekat dengan air sejernih kristal itu benar-benar ada. Istimewanya, Anda bisa menemukan danau itu di Indonesia.
Danau Kaco adalah nama yang disematkan untuk danau yang berkilau indah itu. Danau ini terletak di Desa Sempur, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Masih satu area dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari situs Indonesia Travel, Danau Kaco berada di ketinggian 1289 mdpl. Meski hanya memiliki luas yang tidak terlalu besar, hanya sekitar 30 x 30 meter keindahan danau ini tak patut dipertanyakan lagi.
Warna Danau Kaco memang benar-benar biru sangat kontras dengan warna disekitar danau yang didominasi oleh warna hijau dan cokelat. Warnanya seperti batu mulia, safir. Biru jernih dan begitu berkilau.
Seperti batu safir, Danau Kaco benar-benar bisa berkilau. Inilah salah satu keunikan, atau lebih tepatnya keajaiban yang dimiliki danau ini. Danau Kaco akan mengeluarkan cahaya yang terang saat gelap gulita, terutama bila bulan purnama muncul.
Tak heran jika banyak pengunjung yang sampai berkorban berkemah di tengah hutan saat bulan purnama untuk menyaksikan langsung fenomena indah ini. Bahkan, saking terangnya kilauan Danau Kaco, penerangan di malam hari jadi tidak perlukan lagi.
Banyak peneliti berusaha menelaah secara ilmiah fenomena Danau Kaco ini. Tak hanya dari fenomena berkilaunya di malam purnama, kedalaman danau hingga unsur warna biru yang menyelimutinya pun masih menjadi misteri.
Bahkan satu tabung oksigen pun tak mampu membantu penyelam untuk menyentuh dasar danau.
Cerita di Balik Danau KacoMeski keindahan Danau Kaco sampai saat ini masih belum bisa terpecahkan, tapi, ada sepenggal cerita yang mewarnai keberadaan danau cantik ini.
Pada suatu masa, ada seorang putri cantik sekali. Bahkan kecantikannya bisa memikat banyak lelaki yang sampai ingin meminangnya.
Para laki-laki itu pun tanpa ragu menitipkan bebatuan mulia pada Raja Gagak, ayah sang putri, sebagai tanda pinangan mereka.
Tapi, keserakahan justru membuat Raja Gagak menodai putrinya sendiri. Dengan teganya ia sampai membenamkan putri cantiknya ke dalam danau beserta harta pinangan tersebut.
Batu-batu mulia itulah yang dipercaya membuat Danau Kaco berwarna biru dan berkilau ketika kondisi gelap gulita atau terang purnama. Boleh percaya, boleh tidak.
Untuk menjangkau danau indah ini, Anda harus melalui beberapa rintangan. Tentu saja, jalan menuju surga memang tak pernah mudah.
Layaknya berjalan di hutan, Anda akan melewati pohon-pohon yang menjulang dan semak belukar. Anda juga perlu berhati-hati karena ranting bisa menorehkan luka di kaki Anda dengan mudah.
Karakter hutan hujan yang senantiasa basah membuat jalan yang Anda lewati begitu becek dan berlumpur. Belum lagi ada genangan-genangan air. Saat berjalan menyusuri hutan ini, Anda juga patut waspada karena banyak terdapat lintah.
Tapi, sepanjang perjalanan menyusuri hutan Anda akan ditemani dengan suara serangga dan burung. Beberapa kupu-kupu bahkan melintas di depan Anda.
Selain itu, Anda juga akan melewati hutan bambu. Bila Anda melihat buah merah yang tampak seperti bunga, itu adalah buah keruduk yang memiliki rasa mirip jambu air. Perjalanan ini dapat ditempuh dalam waktu 3-4 jam.
Tapi jika sudah sampai dan menyaksikan keindahan Danau Kaco dengan mata kepala sendiri, segala lelah seolah sirna. Birunya air danau yang jernih dan banyaknya ikan semah yang terlihat jelas berenang-renang seolah menjadi obat penawar lelah yang paling mujarab.
Selama perjalanan menyusuri hutan untuk menyaksikan danau indah ini, suara serangga dan burung akan menemani, kupu-kupu melintas, hutan bambu juga turut dilewati. Bila melihat buah merah yang tampak seperti bunga, petik dan makanlah selagi segar. Itu adalah buah keruduk yang memiliki rasa mirip jambu air.
Untuk bisa menjangkau Danau Kaco, Anda membutuhkan waktu 8-10 jam menuju Kota Sungai Penuh dari Kota Jambi. Anda pun masih harus melanjutkan perjalanan ke Desa Lempur, pintu masuk Danau Kaco yang terletak sekira 90 menit dari Kota Sungai Penuh.
(win/win)