Mengapa Norwegia Jadi Negara Paling 'Ramah' Kesehatan Ibu?

Jakarta, CNN Indonesia -- Angka kesehatan dan keselamatan ibu melahirkan di seluruh dunia memang terbilang masih sangat rendah. Di Amerika, seorang ibu melahirkan menghadapi kemungkinan kematian satu dari 1800 kematian.

Angka ini diungkapkan lewat laporan tahunan yang dilakukan oleh organisasi sosial Save the Children, Mother's Index. Ibu melahirkan menghadapi beragam risiko kematian yang disebabkan dengan adanya masalah saat melahirkan.

Menurut laporan ini, besarnya risiko kematian ibu melahirkan juga tergantung pada beberapa indikator di negaranya. Lewat beberapa indikator seperti status politik, ekonomi, pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan ibu-anak, survei ini menempatkan negara-negara dalam peringkat negara terbaik dan terburuk dalam urusan kesehatan dan keselamatan ibu melahirkan.

Dikutip dari laporan Save the Children, Amerika serikat  menempati peringkat ke 33.

Mother's Index ini menyurvei 179 negara tentang masalah kesehatan dan keselamatan ibu melahirkan. Sepuluh negara teratas ditempati oleh Norwegia, Finlandia, dan Islandia.

Posisi mereka di atas menggambarkan skor dan perhatian yang tinggi soal kesehatan anak dan ibu melahirkan, pendidikan, ekonomi, dan status politik negaranya.

Semakin banyak peringkatnya, maka kualitas pemeliharaan kesehatan ibu dan anaknya semakin buruk. Negara paling buruk kualitas kesehatannya ini ditempati oleh wilayah Afrika. Ini adalah gambaran terbalik dari 10 negara terbaik. Rata-rata 1 dari 30 ibu melahirkan meninggal dunia. Tak cuma itu, satu dari delapan anak meninggal sebelum usia lima tahun.

Penempatan Norwegia sebagai negara yang ramah pada kesehatan ibu dan anak ini memang bukan hal yang baru. Seluruh masyarakat Norwegia diklaim bisa menikmati layanan kesehatan dan pendidikan yang sangat baik.

Norwegia memiliki pendapatan negara per kapita yang sangat baik. Pendapatan negara ini sebagian besar digunakan untuk mendukung sektor kesehatan masyarakat umum.

Di negara ini, sebagian besar rumah sakit adalah milik pemerintah. Meskipun ada juga rumah sakit swasta. Hanya saja, semua rumah sakit baik milik pemerintah atau swasta tetap memberikan layanan yang memadai dan total untuk semua pasien. Semua pasien dianggap umum dan sama. Tak ada perbedaan sosial antara rumah sakit swasta dan umum.

Karakteristik lainnya, organisasi pelayanan kesehatan dasar merupakan tanggung jawab dari masing-masing kota. Pemerintah pusat juga memegang peranan penting untuk mengumpulkan pajak dan pelayanan kesehatan. Pendanaan nasional akan memberikan kompensasi kepada daerah sesuai kebutuhan masing-masing. Namun, standar pelayanan, tingkat kontribusi pasien, obat dan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk farmasi tetap jadi keputusan pemerintah nasional.

Rumah sakit umum didanai dari anggaran nasional dan dijalankan oleh empat otoritas kesehatan daerah (RHA) milik departemen kesehatan. Yang menyenangkan lagi, semua orang di negara tersebut berhak untuk mendapat pengobatan gratis di rumah sakit umum. Hal ini ditetapkan lewat Undang-Undang pemerintah tentang pasien rumah sakit yaitu, semua orang berhak untuk bisa mendapat pengobatan gratis.

(chs/mer)