Penelitian Membuktikan Fantasi Bisa Tingkatkan Gairah Seksual

Ada yang mengatakan, untuk menghangatkan hubungan dengan pasangan ada kalanya juga harus mendengarkan aspirasi, harapan bahkan fantasi seksual pasangan.  

Apalagi sebuah penelitian di Inggris menyebutkan bahwa ternyata tak sedikit orang yang merasa tertekan secara seksual. Akibatnya pada kaum perempuan banyak yang kemudian hidup dalam fantasi seksual.

Sekitar 81 persen dari kelompok perempuan dan 77 persen dari kelompok pria mengakui ikut serta dalam fantasi seksual  pasangan mereka—dengan berhubungan seksual secara tersembunyi di area publik sebagai hal paling membangkitkan gairah.

Penelitian itu juga mengatakan sejumlah tayangan televisi dan film dengan adegan mesra, telah menginspirasi mereka.

Sementara itu seperti diberitakan Independent, tiga per empat dari perempuan dan lebih dari separuh pria yang disurvei mengatakan memiliki fantasi yang berasal dari buku. Sementara membuat fantasi seksual yang dilanjutkan dari mimpi dialami oleh 68 persen perempuan dan 63 persen pria.

Survei online itu dilakukan terhadap 1.300 orang lewat perusahaan mainan seks Lovehoney. Fantasi berhubungan seksual sembari diikat memenuhi imajinasi 72 persen dari partisipan.

Lebih dari separuh yang mengikuti survei mengatakan merasa bergairah dengan pola dominasi dan submisi, 48 persen berfantasi membuat video seks,  dan seperempat lagi mengatakan tergoda ikut klub seks atau berhubungan seks diatas pesawat.  

Penelitian itu juga mengungkapkan meski larisnya buku dan film 50 Shades of Grey dan pornografi online ada pengaruhnya, tetap saja kedua jenis kelamin masing-masing merasa malu akan fantasis seksual mereka. Meski sebagian dari mereka tak keberatan membaginya dengan pasangan mereka.

Dari keseluruhan yang disurvei, 91 persen yang  mengatakan punya fantasi, 97 persen mengakui bahwa memiliki fantasi seksual bisa meningkatkan kebahagiaan seksual.

Namun sekitar 60 persen dari pria dan wanita menyatakan keprihatinan jika fantasi menciptakan pengharapan seksual yang tidak realistis.
 
“Sayangnya banyak dari kita yang sedikit malu untuk bicara tentang fantasi seksual kita, namun sangat baik bahwa kita masih bisa membaginya dengan pasangan kita dan menyingkirkan rasa malu,” kata Richard Longhurst, salah satu pemilik Loverhoney.