Empat Aturan Penting untuk Sarapan Sehat

Ahli gizi sudah banyak menyatakan sejak bertahun-tahun lalu bahwa sarapan akan membantu menstabilkan gula darah, meningkatkan metabolisme. Sarapan juga akan membantu Anda mencegah Anda melahap makanan berlebihan saat makan siang. Akibatnya ini akan membuat Anda jadi lebih langsing.

Namun di tahun lalu, pendapat yang dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition ini menyatakan bahwa tak ada bukti konkret bahwa sarapan bisa menurunkan berat badan. Bisa jadi dua pendapat ini sangatlah berlawanan. Namun apa pun itu, sarapan tetaplah penting untuk tubuh Anda.

Kedua studi nyatanya tidak 'membatalkan' penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa sarapan akan meningkatkan kemampuan kognitif Anda. Sarapan juga akan memberikan pasokan energi ekstra untuk latihan, mencegah kolesterol tinggi, penyakit jantung dan juga mencegah diabetes tipe dua.


Banyak orang bilang katanya sarapan tak perlu banyak-banyak. Hanya saja ini juga tak berarti kalau menggigit ujung pisang saja sudah termasuk sarapan.

Pisang sebenarnya hanya memiliki 100 kalori dan itu tak cukup untuk memperbaiki gula darah yang rendah. Dan kandungan ini juga tak cukup untuk membantu Anda menjaga tubuh dari keinginan makan yang menghantui Anda di siang hari.

Keri Gans, ahli diet mengungkapkan bahwa paling tidak, sarapan Anda harus sama baik secara jumlah dan kalori dengan makan siang atau makan malam.

Untuk perempuan aktif, Anda setidaknya harus makan 400 kalori untuk sarapan, 400 kalori untuk makan siang, dan 500 kalori untuk makan malam. Dan jangan lupa 300 kalori lagi untuk camilan.


Anda harus makan dengan komposisi sarapan yang sempurna. Anda membutuhkan karbohidrat tinggi serat, protein tanpa lemak dan juga lemak sehat.


Yang namanya sarapan, berarti Anda harus menyantapnya di pagi hari dan bukan siang. Anda tak harus makan di saat Anda bangun pagi. Paling tidak, santaplah makan pagi Anda minimal dua jam setelah bangun tidur.

"Ketika Anda menunggu terlalu lama, metabolisme akan mulai melambat untuk menghemat 'bahan bakar'," kata Giovinazzo.