Tren Detoks Racun dari Tubuh Lewat Jus itu Hanya Mitos

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Jumat, 15 Mei 2015 14:26 WIB
Ide untuk membersihkan seluruh sistem organ dari racun dan kotoran dengan detoks hanyalah sebuah mitos belaka.
ilsutrasi (Thinkstock/habovka)
Jakarta, CNN Indonesia -- Minuman infused, jus detoks adalah salah satu gaya hidup yang dijalankan masyarakat urban hampir di seluruh dunia. Dengan mengonsumsi minuman dan jus dengan rasa 'ajaib' ini, banyak orang yakin kalau mereka bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan racun yang terkumpul di dalam tubuh.

Namun sebelum buru-buru mengambil blender, buah serta sayuran untuk membuat jus detoks, ada satu hal yang harus diketahui. Ide untuk membersihkan seluruh sistem organ dari racun dan kotoran dengan detoks hanyalah sebuah mitos. Mengutip Guardian, detoks dengan jus dan 'rendaman' air buah ini adalah sebuah konsep pseudo-medis yang sengaja dibuat untuk memengaruhi banyak orang.

"Mari kita perjelas," kata Edzard Ernst, Profesor emeritus pengobatan komplementer di Exeter University. "Ada dua tipe detoks, satu yang sungguhan dan satu yang tidak."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Detoks sungguhan, katanya, adalah sebuah cara pengobatan untuk mengobati kecanduan obat. "Yang satu lagi istilahnya sudah dibajak oleh pengusaha, dan penjual obat palsu yang mengungkapkan bahwa cara itu bisa mendetoks racun dalam tubuh,"  ucapnya.

Yang harus diketahui, tubuh memiliki pertahanannya sendiri untuk mengatasi masalah racun dalam tubuh. Jika tubuh 'dirancang' tak bisa mengatasi racun maka manusia bisa cepat mati atau membutuhkan penanganan medis yang serius. "Tubuh yang sehat memiliki ginjal, hati, kulit dan paru-paru yang akan melakukan proses detoksifikasi racun secara alami. Tak ada cara  - yang tentunya bukan dengan treatment detoks - untuk membuat penghilangan racun dalam tubuh bisa bekerja baik dan membuat tubuh sehat."

Ernst mengatakan bahwa orang-orang masa kini tergolong mudah tertipu. Begitu mendengar atau membaca tentang 'obat' sederhana yang diklaim bisa menjadi jawaban atas dosa-dosa gaya hidup kita, maka mereka langsung berbondong-bondong membelinya. "Itu bagus karena mereka bisa berpikir (karena gaya hidupnya yang tak sehat), namun sayangnya ini tidak mungkin."

Ahli gizi NHS, Catherine Collins mengungkapkan tren detoks ini memiliki sisi positif dan negatif. Salah satu contohnya adalah jika Anda kecanduan alkohol, maka banyak orang mulai ingin melakukan detoks alkohol. "Inia akan memberi Anda kesempatan untuk menilai kembali kebiasaan minum Anda, dan menyadari kalau Anda minum terlalu banyak. Tapi gagasan bahwa hati Anda itu harus dibersihkan itu konyol," ucapnya.

Sebenarnya, tren detoks ini bisa jadi heboh karena kebiasaan ikut-ikutan dalam masyarakat. Peter Ayton, profesor psikologi dari City University London mengungkapkan bahwa masyarakat zaman sekarang tertarik pada gimmick seperti itu karena kita hidup di dunia dengan begitu banyaknya informasi yang diterima.

(chs/mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER