Jakarta, CNN Indonesia -- Tren kecantikan di Hollywood saat ini adalah menumbuhkan rambut ketiak. Miley Cyrus berada dalam deretan para selebriti yang ikut memanjangkan rambut ketiaknya. Di ajang tahunan amfAR gala Rabu (18/6), Cyrus mengenakan gaun
strapless merah rancangan Jeremy Scoot.
Cyrus yang datang setelah aktris Jemima Kirke itu dengan bangga memamerkan rambut ketiaknya yang tidak dicukur, Kirke juga berbuat hal yang sama. Namun, kembalinya fenomena tidak mencukur rambut ketiak ini, menurut beberapa orang, harus dikurangi.
“Ini kengerian yang layak,” kata Stacy Cox, seorang ahli kecantikan. “Saya tidak menyesali siapapun yang menjelajahi tren ini, tapi ini bukan untuk saya.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cyrus dan Kirke bukan perempuan pertama yang tak mencukur rambut ketiaknya. Julia Robert pernah memulai tren ini ketika muncul pada premier film Notting Hill. Dengan mengenakan gaun merah, Julia mengekspos rambut ketiaknya.
Madonna juga bisa dipastikan sebagai 'pemimpin' tren memanjangkan rambut ketiak. Dia membuat tren ini terus berkembang. Dia sempat memamerkan bulu ketiaknya di Instagram pada Maret lalu. Foto tersebut dia beri keterangan,
“Long hair...Don't Care!”
Lady Gaga mewarnai rambut ketiaknya dengan warna biru kehijauan pada 2011. Namun, para selebriti ini membuat pernyataan kabur dengan mengatasnamakan feminisme atas tren memelihara bulu ketiak tersebut.
Madonna membuat sebuah pernyataan kontroversial. “Saya melihat bagaimana gadis-gadis populer harus bersikap demi mendapatkan anak laki-laki. Saya tahu, saya tidak bisa masuk ke arus tersebut. Jadi, saya memutuskan sebaliknya,” kata Madonna ketika diwawancarai oleh majalah Harper's Bazaar pada 2011.
“Saya menolak memakai
makeup dan memiliki gaya rambut. Saya menolak mencukur rambut (di tubuh). Saya punya ketiak berbulu. Anak-anak di sekolah mengejek saya,” katanya menambahkan.
Dewasa ini, seorang aktivis China, Xiao Meili, memulai kontes foto yang mengharuskan pesertanya memamerkan bulu ketiak yang tidak dicukur. Kontes unik adalah bentuk kampanye atas ketidaksetaraan gender.
Norma feminin untuk mencukur rambut ketiak telah dimulai sejak 1915, kira-kira di masa ketika pisau cukur silet ditemukan. Namun, dulu perempuan mencukur bulu ketiaknya untuk satu alasan sederhana, agar ketiaknya tidak berbau tak sedap.
“Rambut (di ketiak) menahan bau, itu satu kelemahan,” kata Cox. “Jadi jika Anda ingin ikut tren ini sebaiknya beli beberapa deodoran ekstra.”
(win/utw)