Tradisi-tradisi Pernikahan Aneh dari Penjuru Dunia

Pernikahan di Sudan belum sempurna sampai istri melahirkan dua anak. Jika dia berhasil memiliki anak, pernikahannya akan terus berjalan dan jika dia gagal untuk memiliki anak, pengantin pria punya hak untuk menceraikannya. Ini adalah salah satu tradisi pernikahan aneh di dunia yang masih ada.


Di sebagian besar desa-desa terpencil di Afrika, malam pertama adalah hal yang sangat penting. Begitu pasangan telah menikah, mereka dikawal ke kamar bersama dengan seorang wanita tua yang biasanya orang tertua di sebuah suku.

Wanita tersebut memainkan peran penting dalam memberitahu pasangan pengantin baru bagaimana cara melakukan hubungan suami istri.


Pasangan mana yang tidak bersemangat untuk malam pertama mereka? Di Korea hal ini berbeda.

Setelah pernikahan, teman-teman dari pengantin pria akan melepas kaus kaki dan sepatunya, memukul kaki telanjangnya dengan ikan dan menertawakannya. Tradisi pernikahan aneh ini dirayakan sebelum mempersiapkan pengantin pria untuk malam pertama.


Pasangan Perancis selalu menjadi patokan untuk mendapatkan tips terbaik dalam kehidupan asmara. Salah satu tradisi pernikahan aneh di dunia juga terjadi di negara dengan julukan Negara Cinta itu.

Setelah pernikahan, teman-teman dari pengantin baru akan memukul-mukul panci dan wajan sambil berteriak di luar rumah pengantin pada malam pertama. Meskipun tidak masuk akal, tradisi tersebut masih dilakukan sampai sekarang.

Di beberapa bagian Perancis, ada juga tradisi pernikahan yang tidak biasa. Setelah upacara, teman-teman pengantin akan mengisi sebuah mangkuk toilet dengan sisa makanan, kemudian mempelai pria dan wanita harus meminumnya. Meskipun pada awalnya ini tampaknya aneh, tapi saat ini, mangkuk toilet biasa diisi dengan cokelat dan makanan manis lainnya.


Di Kongo upacara pernikahan lebih terlihat seperti ritual kematian. Mengapa begitu? Pasangan pengantin dilarang untuk tersenyum pada hari pernikahan mereka. Menurut tradisi, tersenyum adalah sebuah tanda nasib buruk bagi pasangan selama melaksanakan ritual pernikahan.