Jakarta, CNN Indonesia -- Karakter kartun bertubuh gemuk yang sering kali dianggap menggemaskan oleh anak-anak ternyata membawa dampak buruk. Para peneliti dari Colorado State University menemukan fakta bahwa karakter kartun yang gemuk memicu anak-anak makan lebih banyak.
Para peneliti mengatakan bahwa tokoh kartun gemuk seperti Homer dalam The Simpsons dan Shrek dapat mengaktifkan stereotip mengenai kelebihan berat badan pada anak-anak. Hal tersebut membuat mereka makan lebih banyak.
"Keinginan mereka untuk makan hampir dua kali lipat dibandingkan dengan anak-anak yang sering menonton tokoh kartun dengan wujud lebih sehat atau tak berkarakter sama sekali," ujar pemimpin penelitian, Margaret C. Campbell.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir The Telegraph, penelitian ini melibatkan 300 anak-anak yang terbagi dalam tiga kelompok umur, yaitu delapan, 12, dan 13 tahun. Mereka lalu dibagi lagi menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama diperlihatkan enam gambar beserta kata-kata dan kemudian diminta untuk mengambil pilihan yang menurut mereka paling sehat. Sementara kelompok yang lain menunggu untuk menonton kartun dengan karakter gemuk di dalamnya.
Setelah menonton, mereka ditawari kue. Anak-anak dari kelompok pertama terbukti memakan kue lebih sedikit dari teman-temannya di kelompok kedua.
"Karena penelitian semacam ini masih baru, melihat anak-anak dan stereotip karakter kartun, kami belum yakin apakah anak-anak akan menyadari norma berat badan. Namun mengejutkannya, mereka menerapkan standar manusia ke karakter kartun yang padahal tidak nyata," tutur Campbell.
Untuk mencegah stereotip tersebut melekat dalam benak anak-anak, Campbell menekankan pentingnya penanaman pemahaman mengenai makanan sehat kepada anak-anak sejak dini. Proses pembelajaran juga seharusnya dilakukan dengan cara menyenangkan.
"Kita dapat memancing pengetahuan mengenai kesehatan melalui sebuah kuis makan siang yang akan mereka pilih di sekolah, misalnya. Mereka seharusnya memilih makanan yang lebih bernutrisi," katanya.
Upaya ini tak dapat berjalan dengan dorongan dari satu arah. Untuk itu, Campbell mengimbau para produsen makanan anak-anak untuk lebih memerhatikan strategi pemasaran mereka.
Campbell mengambil contoh maskot merek sereal anak Frosties, Tony the Tiger, yang sebaiknya dibuat lebih langsing, tapi tetap atletis.
(utw/utw)