Jakarta, CNN Indonesia -- Dunia maya Libanon berduka melepas kepergian seorang bocah penjual bunga pinggir jalan, Fares Al-Khodor, pada awal pekan ini. Banyak orang mengunggah foto anak berusia sepuluh tahun tersebut tengah tersenyum sambil menggenggam seikat bunga.
Fares hanya penjual bunga biasa. Namun, kehadirannya sering kali membuat hati masyarakat berbunga-bunga.
"Ia memiliki wajah yang hangat, sangat imut, dan semua gadis akan selalu senang berada di dekatnya," ujar seorang fotografer basis Hamra, Zeinoun Naboulsi, seperti dikutip Al Arabiya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesona tersebut tak hanya memikat hati perempuan, tapi semua orang di sekitarnya yang kerap mendapat sapaan dan pelukan hangat dari Fares.
"Tidak ada seorang pun di Hamra yang tidak mengenal Fares. Tidak ada satu toko pun yang menutup pintunya untuk Fares. Ia adalah anak yang istimewa. Pendekatannya sangat baik. Ia tidak akan memohon kepadamu untuk membeli bunganya. Ia malah membuatmu ingin membeli bunga itu darinya," ujar seorang fotografer basis Hamra, Zeinoun Naboulsi.
Fares sudah menjajakan bunga di daerah Hamra, Beirut, sejak 2007 lalu, tapi beberapa waktu lalu hijrah ke Suriah. Ia kemudian dikabarkan tewas dalam serangan udara yang digencarkan di Kota Hasakah, Suriah.
Berita kematiannya meluas setelah Fares, Youssef Al-Khodor, menulis kabar tersebut melalui kanal Facebook pribadinya.
"Ketika kami mengetahui mengenai kematian Fares melalui Facebook, abangnya yang melakukannya, kami langsung menelepon Youssef untuk memastikan, dan sayangnya itu benar-benar terjadi," tutur Naboulsi.
Dari dunia maya, rasa duka menjalar ke jalan. Di ruas jalan Hamra, beberapa orang berkumpul membentuk lingkaran dengan jajaran lilin di tengah mereka.
"Alasan kami acara ini adalah karena kami peduli kepadanya. Fares memang hanya bekerja untuk membantu keluarganya dan pergi ke sekolah sehari-harinya. Namun, ia memiliki mimpi dan ambisi," kata penggagas acara duka tersebut, Mohammad Hodeib.
(utw/utw)