Tak Lafalkan Huruf R, Aksen Skotlandia Terancam Punah

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2015 13:31 WIB
Bahasa Inggris dengan aksen Skotlandia terancam punah lantaran generasi muda kini tak lagi melafalkan huruf R dengan tegas.
ilustrasi (Hugh Pinney/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bahasa Inggris dengan aksen Skotlandia terancam punah lantaran generasi muda kini tak lagi melafalkan huruf R dengan tegas.

Seperti dilansir dari The Independent, huruf konsonan tersebut memang biasanya digulirkan dengan getaran lidah yang tegas dalam bahasa Inggris beraksen Skotlandia. Namun, kini keunikan tersebut mulai luntur.

Kekhawatiran tersebut mulai mengemuka ketika para akademika dari Queen Margaret University dan Glasgow University melakukan penelitian menggunakan gelombang ultrasonik untuk melihat bagaimana pergerakan mulut mereka ketika berbicara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak muda memang masih melafalkan R dengan baik, tapi tak setegas leluhur mereka, bahkan terkadang tak terdengar sama sekali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kami temukan adalah para pengguna aksen Skotlandia menunda gestur R mereka sehingga malah tak terdengar. Mereka tidak menghilangkannya sama sekali, mereka masih menggunakannya. Hanya saja, Anda tidak dapat mendengarnya dengan baik," ujar ahli sosiolinguistik dari Queen Margaret University, Eleanor Lawson.

Menanggapi hasil penelitian ini, Direktur Pusat Bahasa Skotlandia, Michael Hance, mengatakan bahwa fenomena ini mungkin terjadi karena kelaziman yang biasa dipakai di sekitar masyarakat masa kini. Ia mengambil contoh siaran BBC Skotlandia yang sudah mulai memakai aksen Inggris biasa.

"Tradisi ini membuat orang Skotlandia untuk belajar melembutkan aksen mereka," kata Hance.

Para warga Skotlandia pun akhirnya merasa didiskriminasikan. Hal tersebut sebenarnya sudah lama terungkap dalam sebuah studi oleh ITV pada 2013. Dalam penelitian tersebut terkuak fakta bahwa 29 persen orang Skotlandia merasa terdiskriminasi dalam berbagai situasi sosial karena aksen mereka. Lebih jauh, 24 persen responden bahkan merasa didiskriminasi saat mereka datang ke toko atau restoran.

Kendati demikian, dalam jajak pendapat awal tahun ini, aksen Skotlandia dinobatkan sebagai aksen kedua paling seksi di Inggris. Sekitar 15 persen warga Inggris menganggap aksen Skotlandia itu seksi, hanya terpaut tipis dari aksen Irlandia Utara yang dianggap seksi oleh 17 persen populasi Inggris.

(chs/chs)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER