Cara Atasi Kulit Kepala Berminyak Tapi Ujung Rambut Kering
Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 05 Agu 2015 08:56 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Kulit kepala berminyak, tapi ujung rambut kering. Keluhan tersebut dialami oleh delapan dari sepuluh perempuan di kota besar di Indonesia.
Parahnya, menurut penelitian salah satu merek pembersih rambut terkemuka, kondisi tersebut membuat 50 persen wanita di kota besar Indonesia tak percaya diri dan berujung pada berkurangnya kinerja kerja.
Menurut salah satu peneliti, Vivi Tri Andari, ada beragam faktor penyebab dilema tersebut. Variabel utamanya adalah faktor genetik atau lingkungan.
"Faktor lingkungan sangat banyak dan sangat kompleks jika dijabarkan. Salah satu faktor yang mudah diprediksi adalah jenis rambut," ujar Vivi usai menghadiri konferensi pers di Jakarta, Selasa (4/8).
Menurut Vivi, orang yang mengalami dilema tersebut biasanya memiliki jenis rambut sangat halus atau fine hair. "Orang dengan tipe ini, helaian rambutnya sepertiga lebih kecil dari rambut pada umumnya. Kecenderungan tipe rambut ini jadi lebih gampang berminyak sehingga sulit dibentuk," kata Vivi.
Ada banyak jurus yang dilakukan perempuan untuk mengatasi masalah tersebut. Sayangnya, kata Vivi, banyak perempuan memilih cara yang salah.
"Supaya bagus, biasanya perempuan mengeringkan rambut dengan hair dryer dan dibentuk di bagian ujung walaupun tidak bertahan lama. Ini kan membuat ujung rambut kering," kata Vivi.
Kendati demikian, Vivi tak dapat melarang perempuan untuk membentuk mahkotanya seindah mungkin. "Tidak bisa dilarang mengeringkan rambut atau blow, catok, dan mengeriting, tapi harus diperhatikan nutrisi rambutnya," ucapnya.
Ketika bagian bawah rambut kering, kebanyakan perempuan akan mengaplikasikan conditioner sebagai sumber nutrisi. Namun, karena produksi minyak di akar sudah berlebihan, rambut malah lebih cepat lepek.
Vivi pun memaparkan cara pemakaian conditioner bagi perempuan dengan dilema rambut ini. "Pertama, bersihkan kulit kepala dengan sampo. Kalau mau pakai conditioner untuk nutrisi, jangan ke kulit kepala, tapi di setengah atau sepertiga bagian rambut disesuaikan dengan panjang rambutnya. Ingat, jangan ke kulit kepala," papar Vivi.
(mer)
Parahnya, menurut penelitian salah satu merek pembersih rambut terkemuka, kondisi tersebut membuat 50 persen wanita di kota besar Indonesia tak percaya diri dan berujung pada berkurangnya kinerja kerja.
Menurut salah satu peneliti, Vivi Tri Andari, ada beragam faktor penyebab dilema tersebut. Variabel utamanya adalah faktor genetik atau lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Vivi, orang yang mengalami dilema tersebut biasanya memiliki jenis rambut sangat halus atau fine hair. "Orang dengan tipe ini, helaian rambutnya sepertiga lebih kecil dari rambut pada umumnya. Kecenderungan tipe rambut ini jadi lebih gampang berminyak sehingga sulit dibentuk," kata Vivi.
Ada banyak jurus yang dilakukan perempuan untuk mengatasi masalah tersebut. Sayangnya, kata Vivi, banyak perempuan memilih cara yang salah.
"Supaya bagus, biasanya perempuan mengeringkan rambut dengan hair dryer dan dibentuk di bagian ujung walaupun tidak bertahan lama. Ini kan membuat ujung rambut kering," kata Vivi.
Kendati demikian, Vivi tak dapat melarang perempuan untuk membentuk mahkotanya seindah mungkin. "Tidak bisa dilarang mengeringkan rambut atau blow, catok, dan mengeriting, tapi harus diperhatikan nutrisi rambutnya," ucapnya.
Ketika bagian bawah rambut kering, kebanyakan perempuan akan mengaplikasikan conditioner sebagai sumber nutrisi. Namun, karena produksi minyak di akar sudah berlebihan, rambut malah lebih cepat lepek.
Vivi pun memaparkan cara pemakaian conditioner bagi perempuan dengan dilema rambut ini. "Pertama, bersihkan kulit kepala dengan sampo. Kalau mau pakai conditioner untuk nutrisi, jangan ke kulit kepala, tapi di setengah atau sepertiga bagian rambut disesuaikan dengan panjang rambutnya. Ingat, jangan ke kulit kepala," papar Vivi.
(mer)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER