Tren Baru Pesta Penikahan: Menikah di Rumah Duka
Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Rabu, 12 Agu 2015 09:35 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat menikah, semua pasangan berlomba-lomba untuk menghadirkan konsep pernikahan yang unik. Tak tanggung-tanggung, untuk bisa menghadirkan konsep unik, pasangan pengantin kini tengah menggemari perayaan pesta pernikahan di rumah duka.
"Saya pikir ini adalah layanan masa depan dari rumah duka. Mengadakan resepsi keluarga untuk perayaan dalam kehidupan dan juga pernikahan," kata Nancy Brunner Sanden, pengelola rumah duka di Mentor, Ohio kepada Today.
Di Brunner Sanden Deitrick Funeral Home and Cremation Center, Sanden mengatur pesta makan malam, pesta kelulusan, reuni, komuni pertama di sebuah lapangan luas di dalam kawasan rumah duka. Pada bulan Maret lalu, keponakannya, Chelsey Lesnick menikah di tempat tersebut. Mereka merayakan pernikahan sambil menikmati makanan dan juga liquor.
"Dia (Chelsey) datang kepada saya dan bertanya, bisakah kami menggelar pestanya di sini? kata Sanden. "Jadi saya bilang, tentu saja. Dan kami membicarakan hal ini, karena kami ini pestanya sakral dan menghormati keluarga. Kami ingin melakukan hal-hal yang indah dan menggelar perayaan."
Dia mengatakan, pesta pernikahan tersebut berjalan lancar dan indah. "Baker kami membuat sebuah kue yang cantik dengan warna hitam overlay sama seperti gaun yang dipakai Chelsey. Semua kuenya homemade," ujarnya.
Untuk Chelsey, pilihan merayakan pernikahan di rumah duka punya alasan peribadi. Acara seperti ini sudah menjadi tradisi dalam keluarganya lebih dari enam dekade lalu. Namun, penggemar baru dari tradisi ini lainnya mengatakan kalau mereka punya alasan lain untuk menikah di rumah duka.
Berkembangnya tren ini disangkutkan dengan jumlah biaya pernikahan yang harus mereka keluarkan dari kantong. Menikah di rumah duka dianggap lebih murah dibanding menikah secara tradisional. Selain itu, ketersediaan tempatnya juga lebih besar dibanding gedung pesta lainnya.
Selain itu, beberapa rumah duka di Amerika juga sudah mengubah bangunan rumahnya sehingga jadi lebih modern, artistik, indah dan unik.
(chs/chs)
"Saya pikir ini adalah layanan masa depan dari rumah duka. Mengadakan resepsi keluarga untuk perayaan dalam kehidupan dan juga pernikahan," kata Nancy Brunner Sanden, pengelola rumah duka di Mentor, Ohio kepada Today.
Di Brunner Sanden Deitrick Funeral Home and Cremation Center, Sanden mengatur pesta makan malam, pesta kelulusan, reuni, komuni pertama di sebuah lapangan luas di dalam kawasan rumah duka. Pada bulan Maret lalu, keponakannya, Chelsey Lesnick menikah di tempat tersebut. Mereka merayakan pernikahan sambil menikmati makanan dan juga liquor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, pesta pernikahan tersebut berjalan lancar dan indah. "Baker kami membuat sebuah kue yang cantik dengan warna hitam overlay sama seperti gaun yang dipakai Chelsey. Semua kuenya homemade," ujarnya.
Untuk Chelsey, pilihan merayakan pernikahan di rumah duka punya alasan peribadi. Acara seperti ini sudah menjadi tradisi dalam keluarganya lebih dari enam dekade lalu. Namun, penggemar baru dari tradisi ini lainnya mengatakan kalau mereka punya alasan lain untuk menikah di rumah duka.
Berkembangnya tren ini disangkutkan dengan jumlah biaya pernikahan yang harus mereka keluarkan dari kantong. Menikah di rumah duka dianggap lebih murah dibanding menikah secara tradisional. Selain itu, ketersediaan tempatnya juga lebih besar dibanding gedung pesta lainnya.
Selain itu, beberapa rumah duka di Amerika juga sudah mengubah bangunan rumahnya sehingga jadi lebih modern, artistik, indah dan unik.
(chs/chs)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER