Jakarta, CNN Indonesia -- Layaknya dalam film, seorang turis Inggris di Australia, Geoff Keys, diselamatkan setelah tim penyelamat melihat pesan mohon pertolongan yang digoreskan di atas pasir pantai.
Seperti dilansir The Independent, Keys ditemukan di Jardine National Park, North Queensland, setelah hilang selama dua hari tanpa alas kaki dan makanan. Setelah ditelusuri, Keys ternyata tersesat saat berenang di sebuah anak sungai dalam pencarian Eliot Falls, air terjun yang tersembunyi.
 Tulisan minta tolong di atas pasir yang dibuat Geoff Keys. (Dok. Queensland Police Media) |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merujuk pada tulisan di blog-nya, Keys menuturkan bahwa ketika ia tak dapat menemukan air terjun tersebut, ia pun memutuskan untuk kembali ke tempatnya berkemah.
"Bukan memutar arah dan berenang melawan arus, saya malah menuju semak-semak dan memotong jalan. Saat itu hampir gelap. Saya tidak memakai sepatu. Apa yang saya pikirkan?" tulisnya.
Keys terus merenung berpikir hingga pukul 2 dini hari. Ia akhirnya memutuskan untuk bermalam di semak belukar.
"Saat pagi hari, saya dengar suara helikopter dari kejauhan dan saya mengira mereka mencari saya. Tidak ada yang dapat saya lakukan kecuali terus berenang," kata Keys.
Setelah seharian berusaha meninggalkan jejak kaki, Keys akhirnya menggoreskan pesan di atas pasir dengan anak panah petunjuka arah bertuliskan, "HELP 2807."
Koordinator tim penyelamat, Brad Foat, ternyata melihat pesan tersebut.
"Saya terperangah karena itu merupakan pertanda bagus pertama yang kami temukan. Saya memutuskan memutar lebih jauh sebelum akhirnya kembali menugaskan semua helikopter," ucap Foat.
Setelah terbang sejauh 6 kilometer, Foat meminta pilot putar arah agar ia dapat melihat pesan di atas pasir tersebut.
"Tiba-tiba, kami melihat orang yang kami cari berdiri di tengah anak sungai, melambaikan tangan ke arah kami," tutur Foat.
Ketika ditemukan, Keys sangat lelah dan tak dapat bergerak lagi, sampai-sampai ia harus ditarik dari dalam air. Operasi penyelamatan itupun menghabiskan dana sekitar US$800 ribu atau setara Rp11,2 miliar.
(utw/utw)