Marc Jacobs Kerap Alami 'Depresi Postpartum' Setelah NYFW
Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Sabtu, 12 Sep 2015 10:34 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Keikutsertaan di ajang fesyen sebesar New York Fashion Week (NYFW) ternyata membuat banyak desainer gugup. Bahkan bagi desainer sekelas Marc Jacobs, sekalipun kiprahnya tak diragukan lagi.
Marc pernah bekerja sebagai direktur kreatif Louis Vuitton dan menjadi desainer dari label busananya sendiri, Marc Jacobs dan Marc by Marc Jacobs. Meski sudah bukan desainer kemarin sore, namun ia tetap merasa depresi.
Mengutip Female First, Marc merasa mengalami depresi "postpartum" setelah NYFW. Depresi yang dialaminya ini diistilahkan mirip seperti seorang perempuan yang mengalami depresi pascamelahirkan. Baginya, meluncurkan karya busananya di panggung ini sama seperti seorang perempuan yang baru saja melahirkan seorang bayi.
Depresi ini dialami karena dia selalu diganggu pikiran negatif tentang busana-busana yang ditampilkannya di ajang fesyen populer dunia ini. Pikiran-pikiran tentang kelemahan dan kekurangan dari busana dan set yang dibuatnya ini selalu muncul.
"Jika itu berjalan dengan baik, saya merasa senang. Dan beberapa hari kemudian, saya mulai merasakan depresi 'postpartum' dan mulai melihat semua kekurangannya," katanya kepada Fashion Week Daily.
"Semuanya menjadi lebih rumit dalam pikiran saya. Mereka (pergelaran busana, berikut busananya) merusak semuanya."
Marc mengatakan, pergelaran busana Spring/Summer 2015 di NYFW 2015 berjalan "cukup sempurna." Tak ada sesuatu yang melenceng dari rencana.
"Tak ada kancing yang tak dikancing, atau tali sepatu yang tak diikat. Tak ada model yang tersandung juga."
Marc memang seorang perfeksionis. Dia ingin semua acaranya berjalan dengan sempurna tanpa cacat sedikit pun. Sebenarnya semua desainer pun ingin begitu. Namun, semua kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk pada orang sekelas Marc Jacobs.
Hanya saja, pergelaran busana Marc di NYFW menjadi salah satu yang paling ditunggu banyak pencinta fesyen. Oleh karenanya, sedikit kesalahan saja akan sangat mengganggu.
Namun kegalauan akan jalannya pergelaran busana di NYFW ni masih akan terjadi. NYFW musim berikut digelar pada 17 September 2015 mendatang.
(chs/mer)
Marc pernah bekerja sebagai direktur kreatif Louis Vuitton dan menjadi desainer dari label busananya sendiri, Marc Jacobs dan Marc by Marc Jacobs. Meski sudah bukan desainer kemarin sore, namun ia tetap merasa depresi.
Mengutip Female First, Marc merasa mengalami depresi "postpartum" setelah NYFW. Depresi yang dialaminya ini diistilahkan mirip seperti seorang perempuan yang mengalami depresi pascamelahirkan. Baginya, meluncurkan karya busananya di panggung ini sama seperti seorang perempuan yang baru saja melahirkan seorang bayi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika itu berjalan dengan baik, saya merasa senang. Dan beberapa hari kemudian, saya mulai merasakan depresi 'postpartum' dan mulai melihat semua kekurangannya," katanya kepada Fashion Week Daily.
"Semuanya menjadi lebih rumit dalam pikiran saya. Mereka (pergelaran busana, berikut busananya) merusak semuanya."
Marc mengatakan, pergelaran busana Spring/Summer 2015 di NYFW 2015 berjalan "cukup sempurna." Tak ada sesuatu yang melenceng dari rencana.
"Tak ada kancing yang tak dikancing, atau tali sepatu yang tak diikat. Tak ada model yang tersandung juga."
Marc memang seorang perfeksionis. Dia ingin semua acaranya berjalan dengan sempurna tanpa cacat sedikit pun. Sebenarnya semua desainer pun ingin begitu. Namun, semua kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk pada orang sekelas Marc Jacobs.
Hanya saja, pergelaran busana Marc di NYFW menjadi salah satu yang paling ditunggu banyak pencinta fesyen. Oleh karenanya, sedikit kesalahan saja akan sangat mengganggu.
Namun kegalauan akan jalannya pergelaran busana di NYFW ni masih akan terjadi. NYFW musim berikut digelar pada 17 September 2015 mendatang.
(chs/mer)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER