Jakarta, CNN Indonesia -- Wisata Balai Kota yang baru diresmikan hari ini (12/9) boleh dibilang sebagai uji coba Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam menciptakan destinasi wisata baru.
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok mengatakan pembukaan Balai Kota untuk masyarakat umum untuk menguji animo masyarakat jika kantor pemerintahan itu juga difungsikan sebagai tempat wisata di akhir pekan.
"Balai Kota Sabtu ini mau kami tes (untuk wisata). Kita coba saja," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota, beberapa hari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Biro Umum DKI Agustino Dharmawan pun mengatakan hal yang sama. Peresmian Balai Kota hari ini merupakan permulaan. Pemprov DKI akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi wisata Balai Kota.
"Ini kan baru permulaan. Saya juga baru terpikir untuk membuat macam-macam buat wisata Balai Kota," kata Agustino kepada CNN Indonesia di kantornya, Jumat (11/9).
Agustino mengatakan sudah mempunyai rencana-rencana untuk pengembangan wisata Balai Kota. Ia akan menggandeng kantor perwakilan provinsi daerah lainnya yang berada di Jakarta untuk memeriahkan wisata Balai Kota.
Ia mengaku akan terus mengembangkan destinasi wisata Balai Kota supaya tidak monoton dan semakin banyak mengundang warga.
"Makanya saya mau berusaha kerja sama dengan kantor perwakilan provinsi yang di Jakarta. Misalnya, Minggu besok manortor (tarian Sumatera Utara), acaranya di lapangannya atau minggu berikutnya lagi tari kecak," ujar Agustino.
Ia juga membuka peluang untuk kebudayaan dari luar negeri tampil memeriahkan wisata Balai Kota. Hal ini memungkinkan karena di Jakarta pun banyak kantor perwakilan negara-negara di dunia.
Rencana yang belum terealisasiKendati ide Ahok untuk membuka Balai Kota buat masyarakat umum sudah terealisasi, masih ada beberapa keinginanya yang belum terwujud.
Showcase Smart City yang rencananya akan ada di lantai tiga Gedung Balai Kota, pada tahap awal ini belum selesai pengerjaannya. Sebagai gantinya
Smart City ditampilkan di Balai Agung terlebih dahulu.
"Nanti kalau sudah selesai pengerjaannya,
Smart City akan kami letakkan di lantai tiga. Untuk sekarang masih belum," kata Agustino.
Sebenarnya, di lantai tiga itu selain membuat
showcase Smart City, Ahok ingin membuat sebuah
lounge yang juga bisa menjadi tempat anak-anak muda maupun warga lainnya menghabiskan waktu untuk belajar atau sekadar berdiskusi semaga.
Tidak hanya mendapafkan informasi tentang
Smart City dan Jakarta, pengunjung juga bisa berbagi pengetahuan satu sama lain, misalnya soal aplikasi-aplikasi yang mendukung
Smart City."Nanti orang datang bisa belajar, bisa santai. Seperti inkubator juga," kata Ahok.
(utw/utw)