PBB: Lima Belas Tahun Terakhir Kasus Malaria Menurun Tajam

Windratie | CNN Indonesia
Senin, 21 Sep 2015 09:37 WIB
Tingkat kematian akibat malaria menurun tajam dalam dalam lima belas tahun terakhir. PBB menganggap ini sebagai kisah sukses besar di bidang kesehatan publik.
Ilustrasi nyamuk malaria. (CNN Indonesia internet/ Pixabay/skeeze)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tingkat kematian akibat malaria menurun tajam 60 persen dalam 15 tahun terakhir. Artinya, lebih dari enam juta jiwa telah diselamatkan, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak Afrika, berdasarkan laporan dari organisasi dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada pekan lalu, seperti dilansir dari laman Reuters.

Dalam laporan kerjasama antara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan badan PBB yang menaungi masalah anak-anak UNICEF, para ahli mengatakan bahwa Millennium Development Goal telah menghentikan dan membalikkan kejadian malaria pada 2015 dengan meyakinkan. Kasus baru nyamuk parasit ini turun sebesar 37 persen sejak 2000.

Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan, menganggap kondisi tersebut sebagai salah satu kisah sukses besar kesehatan masyarakat dalam lima belas tahun terakhir. “Ini adalah tanda bahwa strategi kami mengenai sasaran dan kita bisa mengalahkan pembunuh dari zaman purba tersebut,” kata Said.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan tersebut menemukan adanya peningkatan negara yang di ambang bebas malaria. Pada 2014, 13 negara melaporkan tidak adanya kasus malaria, sementara enam negara melaporkan kasus malaria sebesar kurang dari sepuluh.

Namun,  di samping kemajuan besar tersebut, malaria masih merupakan masalah akut di beberapa negara, kata Said melaporkan. Tahun ini saja, diperkirakan ada 214 juta kasus baru malaria yang menyebabkan sekitar 438 ribu kematian.

“Malaria membunuh sebagian besar anak yang masih sangat muda, terutama mereka yang tinggal di tempat termiskin dan paling terpencil. Jadi, cara terbaik merayakan kemajuan global ini adalah dengan berkomitmen pada diri sendiri untuk mencapai dan menangani mereka,” kata Direktur Eksekutif UNICEF, Anthony Lake.

(win/utw)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER